Insiden di Selat Malaka, Pencarian ABK Rusia Tenggelam Masih Dilakukan

Seorang anak buah kapal Rusia, Kirill, tenggelam di perairan Selat Malaka Utara, Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau, dan pencarian masih dilakukan Basarnas Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 08 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 15:00 WIB
Basarnas Pekanbaru mencari anak buah kapal Rusia yang tenggelam di Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis.
Basarnas Pekanbaru mencari anak buah kapal Rusia yang tenggelam di Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang anak buah kapal dari Rusia, Kirill, tenggelam di perairan Selat Malaka Utara, Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. Warga negara asing itu jatuh ke laut sewaktu naik kapal Rusia, MV Yashma MOB.

Tenggelam sejak Sabtu, 6 Juli 2024, Kirill masih dicari tim gabungan Basarnas Pekanbaru dan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla). Pencarian masih berlangsung Senin siang, 8 Juli 2024.

Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi menjelaskan, MV Yashma MOB berangkat dari pelabuhan Bolshoy Port of St Petersburg (Rusia) tujuan Vungtau (Vietnam).

Saat berada di Perairan Selat Malaka Utara Pulau Bengkalis pada koordinat 01°48’00” N 102°23’09” E korban Kirill terjatuh dari MV YASHMA. Pencarian sudah dilakukan oleh awak kapal MV YASHMA tapi masih belum ditemukan.

"Tidak diketahui bagaimana korban bisa jatuh dari kapal, apakah terjadi insiden atau kecelakaan di kapal atau bagaimana," kata Budi, Senin siang.

Awak MV Yashma akhirnya meminta pertolongan ke pihak terkait di Kota Dumai. Informasi ini diteruskan ke Basarnas Pekanbaru, selanjutnya berkoordinasi dengan Bakamla yang juga diminta bantuan pencarian.

"Informasi awal ada 2 kru kapal asing itu terjatuh ke laut, 1 orang ditemukan dan 1 lagi masih pencarian," kata Budi.

Basarnas Pekanbaru mengirimkan belasan anggota untuk bergabung dengan Kapal Bakamla melakukan pencarian. Sejumlah peralatan dari Basarnas juga dikerahkan mencari korban.

"Pencarian sudah dilakukan di 4 titik koordinat, hasilnya sampai siang ini masih nihil," ucap Budi.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya