WNA yang Dihadang Bawa Kabur Anak Perempuan Orang di Batam Ternyata Pengungsi Afganistan

Video aksi pengadangan sebuah mobil berwarna putih di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, pada Minggu malam (14/7/2024), sempat membuat geger banyak orang.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 16 Jul 2024, 06:50 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2024, 06:50 WIB
Satreskrim Polresta Barelang Batam
Satreskrim Polresta Barelang Batam. (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)

 

Liputan6.com, Batam - Video aksi pengadangan sebuah mobil berwarna putih di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, pada Minggu malam (14/7/2024), sempat membuat geger banyak orang. Seseorang yang diduga bawa kabur anak perempuan orang sudah diamankan pihak Kepolisian Polresta Barelang.

Kasatreskrim Polresta Barelang AKP Giadi Nugraha mengatakan, menindaklanjuti beredarnya video viral yang beredar di media sosial kemudian piket satreskrim Polresta barelang mengamankan satu orang warga negara asing.

"Yang saat ini saya konfirmasi yang bersangkutan warga negara Afganistan yang merupakan pencari suaka di Kota Batam," kata Giadi, Senin sore (15/7/2024)

Giadi juga mengatakan, atas beredarnya video tersebut, pihaknya melakukan konfirmasi kepada orang tua korban anak yang dibawa lari seseorang berkebangsaan Afganistan tersebut.

"Kami terima korban dan orangtua membuat laporan polisi dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur," katanya.

Kemudian setelah melakukan visum terdapat bukti-bukti petunjuk bahwa telah terjadi pencabulan anak di bawah umur, dan pihak kepolisian mengatakan, kasus ini telah masuk penyelidikan dan penyidikan yang selanjutnya akan gelar perkara untuk status warga negara asing tersebut menjadi tersangka.

 

Berkenalan di Media Sosial

Pengadangan Mobil
Video pengadangan mobil oleh dua orang bapak-bapak menggunakan sepeda motor membuat heboh orang-orang yang ada di sekitar Pasar Golden Lake, Bengkong Sadai, Bengkong, Batam, Minggu malam (15/7/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist Tangkapan Layar)

Giadi mengatakan, awal mula keduanya bertemu dari berkenalan di media sosial, dan akhirnya melakukan pertemuan. "Ini pertemuan yang kedua kalinya. Korban dijemput oleh pelaku di kediaman korban," ucapnya.

Kepada yang bersangkutan, kata Giadi, saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka, serta masih dalam pemeriksaan karena terkendala komunikasi.

"Kami akan panggil penerjemah karena yang bersangkutan tidak fasih berbahasa indonesia," kata Giadi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya