PT KA Bandung Sediakan Ruang Laktasi di 16 Stasiun

Keberadaan ruang laktasi itu bertepatan dengan pekan air susu ibu (ASI) sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Agu 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2024, 19:00 WIB
ruang laktasi
Ruang Laktasi disediakan PT KAI Daop 2 Bandung di 16 stasiun. (sumber foto: Humas PT KAI Daop 2 Bandung)

Liputan6.com, Bandung - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop 2) Bandung menyediakan ruang menyusui bayi atau ruang laktasi di 16 stasiun kereta yang ada di wilayahnya.

Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, keneradaan ruang laktasi itu bertepatan dengan pekan air susu ibu (ASI) sedunia atau World Breastfeeding Week (WBW) diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus.

"PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung mendukung peran Ibu dalam memberikan ASI kepada sang buah hati. KAI Daop 2 Bandung menyediakan Ruang Menyusui atau Ruang Laktasi di 16 StasiunWilayah Daop 2 Bandung," ujar Ayep Hanapi, Bandung, ditulis Minggu (4/8/2024).

Ayep mengatakan pada tahun 2024 Pekan ASI Sedunia mengusung tema 'Closing the Gap Breastfeeding Support for All' atau 'Tutup kesenjangan: kita dukungan semua Ibu sukses menyusui', yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung semua Ibu untuk dapat memberikan ASI kepada anaknya serta tidak ada kesenjangan yang terjadi baik dari ras, status sosial, ekonomi, serta budaya.

Ayep juga menjelaskan ruang laktasi tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang privat, pendingin ruangan, wastafel, sofa/kursi, meja/rak, dan stop kontak.

"Fasilitas ruang menyusui bagi ibu yang sedang membawa bayi/balita saat akan melakukan perjalanan dengan kereta api dirasa penting keberadaannya. Penyediaan ruangan tersebut akan memberikan privasi bagi Ibu saat menyusui. Setiap anak-anak di Indonesia kami rasa juga berhak memperoleh ASI di mana pun dan kapan pun untuk mendukung pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasannya," kata Ayep.

Ayep menuturkan stasiun yang menyediakan ruang menyusui atau ruang laktasi antara lain Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cimahi, Stasiun Padalarang, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Banjar, Stasiun Garut, Stasiun Ciamis, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Cibatu, Stasiun Cicalengka, Stasiun Purwakarta, Stasiun Cipatat, Stasiun Ciranjang, Stasiun Cipeuyeum, dan Stasiun Cianjur.

 

Dukungan Penuh untuk Ibu Menyusui

Dilansir Kanal Health, Liputan6, Pada Pekan ASI Sedunia 2024 yang diperingati pada 1-7 Agustus pada tahun in mengangkat tema Menutup Kesenjangan: Dukungan Menyusui untuk Semua. UNICEF dan World Health Organization (WHO) menyerukan agar pemerintah baik tingkat nasional dan daerah serta pemangku kepentingan lain untuk mendukung semua ibu menyusui. Terlebih, dukungan di minggu-minggu pertama usai melahirkan.

"Agar ibu dapat mempraktikkan pemberian ASI eksklusif sejak dini, mereka perlu mendapat dukungan penuh dari keluarga, petugas kesehatan, anggota masyarakat, dan tokoh masyarakat, sejak anak lahir," kata perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman.

Dukungan yang diperlukan ibu mulai dari mendapatkan konseling menyusui yang berkualitas oleh petugas kesehatan masyarakat, konselor sebaya, perawat, bidan, konselor laktasi. Konseling perlu didapatkan ibu sejah hamil untuk meningkatkan angka pemberian ASI.

UNICEF juga menyorot bahwa ibu juga memerlukan dukungan, waktu, dan ruang yang memadai untuk menyusui dengan sukses setelah melahirkan.

Lalu, WHO meminta sistem kesehatan di Indonesia untuk memperkuat penerapan dan pemantauan Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI. Sehingga, ibu dapat berupaya maksimal dalam pemberian ASI dan untuk memastikan penggunaan pengganti ASI yang tepat.

"Saat ini, 90 persen dari semua persalinan di Indonesia dilakukan di fasilitas layanan kesehatan, tetapi hanya sekitar satu dari empat bayi baru lahir yang menerima ASI dalam jam pertama setelah persalinan," kata Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia.

"Untuk menutup kesenjangan tersebut, WHO berkomitmen untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengintegrasikan bantuan menyusui ke dalam semua fasilitas perawatan ibu dan bayi baru lahir, guna memastikan bahwa setiap anak menerima awal kehidupan yang terbaik."

 

Manfaat ASI

Seorang bayi yang menyusui langsung kepada ibu sudah diketahui memiliki banyak manfaat. Di dalam Air Susu Ibu (ASI) terdapat sumber nutrisi yang diperlukan sang bayi.

"Menyusui sering disebut sebagai vaksin pertama bagi bayi karena memberikan semua nutrisi penting yang dibutuhkan bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya, melindungi mereka dari penyakit menular, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka," kata Maniza Zaman.

Ada juga bukti bahwa anak-anak yang disusui memiliki hasil yang lebih baik pada tes kecerdasan, dengan peningkatan IQ sebesar 3 hingga 4 poin, lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, dan memiliki risiko diabetes yang lebih rendah di kemudian hari.

Bila Bayi yang Tidak Mendapat ASI

Secara global, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui memiliki kemungkinan 14 kali lebih besar meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka, dibandingkan dengan mereka yang disusui secara eksklusif selama enam bulan pertama.

Praktik pemberian ASI yang optimal dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 820.000 anak di bawah usia lima tahun setiap tahun dan mencegah 20.000 kasus kanker payudara pada wanita setiap tahunnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya