Jambore Petani Cilik, Merintis Gerakan Urban Farming

Para petani cilik ini mulai dibiasakan bertani di lahan seadanya dengan model urban farming.

oleh Felek Wahyu diperbarui 13 Agu 2024, 10:16 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 10:16 WIB
Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu berkeliling membagi semangat kepada para petani cilik yang belajar urban farming. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Liputan6.com, Semarang - Dinas Pertanian Pemkot Semarang menggelar Jambore Petani Cilik dan Remaja Tani di Agro Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang Minggu (11/8) lalu.

Acara diisi dengan aneka kegiatan. Mulai dari pemilihan duta cilik dan remaja tani, fun painting, gelar hasil urban farming, fun cooking, gelar teknologi tepat guna, dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut dikemas dengan konsep perkemahan. 

Satu yang menjadi perhatian, yakni gelar hasil urban farming dan fun cooking. Anak-anak dari berbagai sekolah menampilkan hasil urban farming di sekolah mereka. Tak hanya itu, anak-anak juga membuat resep menu kreasi dan masakan yang bahannya dari hasil urban farming tersebut. 

Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, dalam kegiatan Jambore Petani Cilik Dan Remaja Tani sebenarnya banyak kegiatan yang menyertainya. 

"Tujuannya adalah memperkenalkan anak-anak dengan kegiatan pertanian secara menyenangkan," kata Hernowo.

Konsep gelar urban farming dan fun cooking ini mengajak anak-anak memasak makanan yang mereka hasilkan dari kegiatan urban farming di sekolahnya. 

Hasil urban farming di sekolah itu kemudian dibuat resep kreasi oleh anak-anak untuk kemudian dimasak dan disajikan bagi siswa yang lain.

"Ternyata anak-anak kita ini luar biasa, banyak sekali menu-menu yang luar biasa dan diciptakan anak-anak," katanya.

Bahan-bahan sederhana itu bisa diolah jadi makanan macam-macam. Ada nugget lele, cincau daun mangga. Ada makanan kekinian, seperti cordon bleu, ada dadar sayur atau omlet tomat. Ini menarik meski sederhana, dan terpenting bahan yang didapatkan dari hasil urban farming. Mereka mengkreasikan menu yang selama ini tidak terpikirkan.

"Yang paling utama, mereka mendapatkan makanan sehat, karena tanaman dan hewan yang mereka punya dan rawat itu berasal dari bahan bahan sehat," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya