Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengirimkan Tim Wildlife Response Unit ke Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Hal ini menyusul konflik manusia harimau sumatra di lokasi hutan tanaman industri (HTI).
Sebelumnya, pekerja pemelihara akasia di HTI perusahaan swasta, Jali, dilarikan ke rumah sakit setelah kepalanya robek diterkam harimau. Harimau terkam pekerja terjadi pada Sabtu dini hari, 17 Agustus 2024.
Advertisement
Baca Juga
Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan menjelaskan, penanganan korban serangan harimau sudah dilakukan tim medis. Sedangkan untuk penanganan konflik dilakukan Wildlife Response Unit di lokasi kejadian.
Genman menyatakan lokasi berada dalam kawasan hutan produksi. Lokasi itu setelah dipetakan merupakan bagian dari kantong atau habitat harimau Kerumutan.
"Tim melakukan monitoring dan observasi di lokasi untuk memberikan rasa aman bagi pekerja di lokasi," kata Genman.
BBKSDA belum bisa memastikan ukuran dan jenis kelamin harimau yang menerkam Jali pada dini hari itu. Petugas berencana memasang kamera pengintai untuk mengidentifikasi satwa di lokasi.
BBKSDA Riau menghimbau pekerja berhati-hati beraktivitas. Pekerja diminta tidak beraktivitas sendirian ataupun berpencar jauh dari lainnya untuk menghindari hal tak diinginkan.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lagi Tidur
Sebelumnya, Jali diterkam saat tidur di tenda tempat istirahat. Di lokasi, Jali tidur bersama sejumlah rekannya dan tersadar ketika merasakan nyeri di kepala diiringi dengan kucuran darah.
Rekan kerja Jali menyorot menggunakan penerangan di sekitar lokasi tapi tidak terlihat keberadaan hewan buas. Polisi sudah mengecek lokasi bersama pihak perusahaan dan menemukan jejak atau tapak harimau sumatra.
Jejak berada di sekitar tenda. Dari ukurannya, petugas menyimpulkan harimau yang menerkam Jali tergolong remaja atau masih belajar berburu mangsa.
Jali dievakuasi pada dini hari ke klinik bidan setempat, kemudian ke Puskesmas hingga akhirnya ke Rumah Sakit Umum Daerah Selasih Pelalawan.
Jali menjalani rawat inap karena luka menganga di bagian kepalanya. Petugas medis melakukan tindakan agar pendarahan berhenti dan memberikan jahitan.
Advertisement