Mitos atau Fakta? Memasuki Usia 40 Tahun, Penis akan Mengecil

Mulai usia 40 tahun testis akan mulai mengecil, jika pada usia 30 ukurannya 3 cm, maka saat usia 40 tahun bisa mengecil hingga 2 cm.

oleh Arie Nugraha diperbarui 31 Agu 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 03:00 WIB
5 Gaya Hubungan Seks yang Bisa Bikin Penis Pria Patah!
Guys, hati-hati. Penis para pria bisa patah jika kamu terlalu kasar berhubungan seks dengan gaya ini.

Liputan6.com, Bandung - Usia 40 tahun sering kali disebut sebagai masa pubertas kedua. Ada pula yang menyebutkan usai tersebut dinyatakan sebagai kematangan seseorang dalam menjalani kehidupan.

Namun, pada usia 40 tahun juga sebagian penuaan di tubuh seseorang mulai terlihat. Semisal adanya kerutan di ujung pelipis mata, rambut beruban, mata mulai rabun bahkan ada yang menyebut penis seorang pria akan mengecil.

Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes di laman Klik Dokter, penambahan berat badan banyak dialami oleh pria seiring dengan bertambahnya usia.

“Lemak yang menumpuk di perut bagian bawah dapat membuat penis seolah-olah terbenam sehingga terlihat lebih kecil. Namun, ada kondisi ketika ukuran penis menjadi kecil secara permanen dan tidak dapat dikembalikan ke ukuran normal lagi,” terang Sara dicuplik Kamis (29/8/2024).

Sara mengatakan hal itu dapat terjadi karena beberapa mekanisme. Mekanisme yang pertama adalah menumpuknya lemak di pembuluh darah yang berperan mengalirkan darah ke penis saat terjadi ereksi.

Kondisi ini dinamakan aterosklerosis. Mekanisme yang kedua adalah karena faktor bertambahnya usia. Akibatnya, terjadi penumpukan jaringan kolagen yang tidak elastis di ruang sekitar penis.

"Perlu Anda tahu, ereksi dapat terjadi bila ruang di sekitar penis tersebut terisi darah. Penumpukan jaringan kolagen tersebut akan membuat sumbatan dalam pengisian ruang oleh darah," terang Sara.

Lebih lanjut, Sara menerangkan pada pria berusia 40 tahun ke atas terjadi penurunan hormon testosteron secara alamiah sebagai bagian dari proses penuaan. Hal ini dapat menyebabkan penis mengecil pada usia 40 tahun. Bila ukuran penis mengecil, ukuran testis juga biasanya mengecil.

Mulai usia 40 tahun, testis akan mulai mengecil. Jika pada usia 30 ukuran testis mencapai 3 cm, maka saat usia 40 tahun ukurannya dapat mengecil hingga 2 cm.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Pencegahan

Pertambahan usia memang tidak dapat dihindari, begitu pula dengan perubahan komposisi tubuh yang mengikutinya.

Namun, dengan menjaga asupan makanan dan pola hidup sehat, setidaknya dapat mengurangi satu faktor risiko yang dapat membuat ukuran penis mengecil di kemudian hari.

"Oleh karena itu, mulailah hal ini dari sekarang," sebut Sara.

Jika mengalami perubahan pada Mr. P seiring bertambahnya usia, terutama bila berat badan berlebih, ini dapat diatasi dengan mengubah pola makan sehingga berat badan menjadi normal. Dengan berkurangnya tumpukan lemak, penis yang seolah-olah mengecil dapat kembali terlihat berukuran normal.

"Sebenarnya Anda tidak perlu terfokus pada ukuran penis untuk masalah seksual. Namun, fokuslah pada faktor lain yang membantu kepuasan pasangan Anda. Misalnya saja, kondisi psikis serta variasi dalam melakukan hubungan," ungkap Sara.

Akan tetapi, jika penis mengecil disertai keluhan kesehatan seperti sulit buang air kecil atau tidak dapat menjalankan fungsi seksual, maka sudah waktunya berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Tingkat kepuasan dalam berhubungan seksual memang tidak dapat diukur hanya dari ukuran kelamin pasangan.

"Meski demikian, pada kenyataannya tak sedikit pria (dan wanita) yang punya slogan ‘size does matter’," sebut Sara.

Salah satu hal yang mungkin ditakuti banyak pria adalah jika ukuran penisnya mengecil seiring dengan bertambahnya usia.

 


Perubahan Penis Karena Usia

Penis akan mengalami perubahan, mulai dari penampilan, fungsi, bahkan berisiko mengalami masalah kesehatan tertentu. Sebenarnya beberapa perubahan sifatnya normal dan tidak perlu perawatan medis. Berikut penjelasannya:

1. Penis dan Testis Mengecil

Semakin tua, metabolisme tubuh akan menjadi lebih lambat. Dampaknya, berat badan seseorang gampang naik. Lemak juga cenderung lebih banyak menumpuk di bagian inti tubuh, terutama sekitar perut. Kondisi tersebut dapat menyebabkan penampilan penis jadi lebih pendek.

Testis lansia juga dapat mengalami penyusutan atau disebut atrofi testis. Akan tetapi, kondisi ini umumnya tidak akan memengaruhi fungsi penis dan tidak memerlukan perawatan medis.

Atrofi testis merupakan hal normal akibat hilangnya elastisitas kulit. Selain itu, efek gravitasi membuat skrotum dan penis mengendur sehingga terlihat lebih mengerut.

2. Warna Penis Lebih Pucat

Ketika bertambah tua, penis akan mengalami perubahan warna menjadi lebih pucat. Lalu, pria dapat mengalami aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Saat hal ini terjadi, suplai darah ke organ vital akan berkurang dan ujung penis jadi berwarna pucat.

3. Penurunan Fungsi Seksual

Seiring bertambahnya usia, Anda mungkin melihat beberapa perubahan fungsi penis, terutama dalam hal frekuensi dan ketahanan ereksi. Disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mencapai dan mempertahankan ereksi sering dialami oleh pria lansia. Penis juga cenderung mengalami penurunan sensitivitas atau berkurangnya sensasi rangsangan.

Ketika semakin menua, menurut dr. Atika di laman Klik Dokter, ejakulasi pria akan melemah dari segi kekuatan. Jumlah semen yang keluar dari penis juga berkurang, dan terjadi penurunan kepuasan klimaks saat berhubungan seksual.

"Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, namun salah satunya disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul (terutama otot bulbocavernosus)," jelas dr. Atika.

Otot bulbocavernosus berperan dalam proses penyemburan semen dan sperma yang kencang. Ketika tubuh menua, otot tersebut akan melemah. Kondisi pembesaran prostat juga dapat mengurangi volume air mani dan membuat ereksi pria jadi tidak tahan lama.

4. Perubahan Urine

Perubahan lain yang dialami penis ketika pria bertambah tua adalah penurunan fungsi urine. Melansir Sexual Medicine Society of North America, pria lansia cenderung mengalami pembesaran prostat. Kondisi ini ditandai ketika kelenjar prostat membesar dan tumbuh ke dalam.

Uretra yang merupakan saluran bagi air mani dan urine keluar dari tubuh akan mengalir melalui kelenjar prostat. Pembesaran jaringan prostat dapat menekan uretra sehingga pria kesulitan buang air kecil.

Pria dengan masalah buang air kecil disarankan untuk konsultasi dan mendapatkan perawatan dari dokter. Perubahan kondisi penis ketika memasuki lanjut usia memang normal. Sebab, fungsi organ tubuh lainnya juga dapat mengalami perubahan yang sama.

Akan tetapi, jika perubahan kondisi penis terasa mengganggu, sebaiknya konsultasi kepada dokter urologi untuk penanganan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya