143 Kejadian Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung Sepanjang Tahun Ini

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat ada sebanyak 143 kejadian kebakaran selama delapan bulan atau awal Januari hingga Agustus 2024.

oleh Ardi Munthe diperbarui 05 Sep 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 04:00 WIB
Proses pemadaman satu unit kios yang terbakar di Bandar Lampung diduga disebabkan oleh ODGJ yang sembarangan membakar sampah. Foto : (Istimewa).
Proses pemadaman satu unit kios yang terbakar di Bandar Lampung diduga disebabkan oleh ODGJ yang sembarangan membakar sampah. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung mencatat ada sebanyak 143 kejadian kebakaran selama delapan bulan atau awal Januari hingga Agustus 2024. 

Perinciannya meliputi, 43 kebakaran lahan, 39 rumah, enam bangunan industri, tujuh bangunan umum dan tujuh kendaraan. Kejadian yang tercatat itu merupakan kebakaran yang dinilai berskala besar. 

Kabid Pemadaman Dinas Damkarmat Bandar Lampung, Irman Saputra mengatakan bahwa meski tak ada korban jiwa dari kejadian kebakaran tersebut, tetapi kerugian yang timbul diperkirakan mencapai Rp3,6 miliar.

Menurut dia, baik kebakaran lahan maupun bangunan penduduk yang terjadi selama delapan bulan terkahir jumlahnya berimbang. 

"Untuk periode Januari hingga Agustus 2024 ini tren kebakaran yang terjadi di Bandar Lampung jumlahnya berimbang, baik bangunan penduduk maupun kebakaran lahan," kata Irman kepada Liputan6.com, ditemui di Kantor Damkarmat Bandar Lampung, Selasa (3/9/2024).

Dia mengaku, angka kejadian kebakaran lahan mulai meningkat terjadi pada Agustus hingga akhir tahun 2024 mendatang. Insiden itu dikatakan terus meningkat karena faktor musim kemarau. 

Hampir setiap hari para petugas damkar mendapatkan laporan kejadian kebakaran. Waktu kebakaran pun tidak bisa diperkirakan, bisa pagi, siang, bahkan malam.

"Sampai dengan Agustus dan September ini kejadian kebakaran lahan mulai meningkat, salah satu faktornya adalah musim kemarau yang mulai melanda di wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya," katanya.

Kebakaran lahan biasanya dipicu warga yang membakar sampah tetapi ditinggalkan begitu saja. Selain itu, puntung rokok juga sering diduga menjadi penyebab kebakaran lahan dan hutan.

Untuk kejadian kebakaran bangunan, kata dia, terparah terjadi di Jalan Pangeran M Noer, Kecamatan Teluk Betung Selatan, kota setempat, pada Minggu (18/8/2024). Bangunan yang habis dilahap si jago merah itu merupakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandar Lampung. 

"Kebakaran yang terparah itu baru saja terjadi di Kantor Kemenag Bandar Lampung, di mana menghabiskan seluruh bangunan kantor, berikut dengan berkas-berkas serta dokumen penting. Saat kejadian tidak ada korban jiwa, indikasinya diduga karena korsleting listrik," ungkapnya.

Irman menyampaikan, kebakaran menjadi bencana tahunan di kota setempat. Jika ditelaah, peristiwa kebakaran itu memiliki pola penyebab yang sama.

"Peristiwa kebakaran rumah paling sering disebabkan korsleting listrik. Ini bisa terjadi karena instalasi jaringan kelistrikan di rumah tidak pernah diperbarui sehingga kabel rusak dan bisa memicu kebakaran," bebernya. 

Dia mengimbau, masyarakat khususnya warga Kota Bandar Lampung untuk mencabut instalasi kelistrikan apabila sudah tak digunakan.

"Kami imbau apabila sudah tak dipakai silahkan dicabut. Selalu melakukan pengecekan terhadap kabel-kabel listrik yang ada di dalam rumah," jelas dia.

Dia menambahkan, jika warga mengetahui kejadian kebakaran terjadi di lingkungan tempat tinggalnya, bisa menghubungi nomor darurat yang telah disediakan petugas Damkarmat setempat. 

"Masyarakat Bandar Lampung bisa menghubungi nomor 0721-252-741 dan dapat melalui WhatsApp dengan nomor 0811-729-444 jika mengetahui kejadian kebakaran. Warga bisa menelfon ke petugas melalui WhatsApp dan membagikan lokasi kejadian secara akurat, saat menuju proses pemadaman pun jadi bisa lebih efektif," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya