Pendaki Meninggal Dunia di Gunung Sibayak, Jatuh dari Ketinggian 20 Meter

Seorang pendaki bernama Ronny Sahputra Sinurat (21) meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang di Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 7 September 2024.

oleh Reza Efendi diperbarui 08 Sep 2024, 13:19 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2024, 13:19 WIB
Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Sumatera Utara
Gunung Sibayak di Kabupaten Karo Sumatera Utara. (Dok: Instagram @hadipramono82)

Liputan6.com, Karo Seorang pendaki bernama Ronny Sahputra Sinurat (21) meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam jurang di Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa ini terjadi pada Sabtu malam, 7 September 2024.

Korban diketahui sebagai mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU). Jasad Ronny ditemukan tidak bernyawa setelah jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter di kawasan bukit kapur Gunung Sibayak saat melakukan pendakian bersama temannya.

Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto mengungkapkan, begitu mendapat laporan mengenai insiden tersebut, pihaknya langsung melakukan langkah-langkah cepat untuk mengevakuasi korban.

"Kami menerima informasi, dan segera koordinasi tim gabungan dari Polres Tanah Karo, Polsek Simpang Empat, UPT Tahura Bukit Barisan, Basarnas, serta BPBD Karo untuk melakukan proses evakuasi," kata Eko Yulianto, Minggu (8/9/2024).

Begitu tiba di lokasi kejadian, tim gabungan langsung melakukan pencarian di sekitar jurang bukit kapur. Korban ditemukan oleh penjaga Posko Lestari dan rekan-rekan pendakinya. Namun saat ditemukan, Ronny sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan luka parah di bagian kepala.

"Setelah korban berhasil diangkat dari jurang, kemudian langsung dibawa ke RSU Kabanjahe untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," Eko menerangkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mendaki Bersama 7 Rekannya

Evakuasi korban
Proses evakuasi korban

Informasi diperoleh Liputan6.com, kejadian ini bermula ketika Ronny bersama 7 orang rekannya melakukan pendakian di Gunung Sibayak. Setelah melakukan registrasi di Pos II Posko Lestari, mereka melanjutkan perjalanan menuju puncak.

Saat melintasi jalur yang berada di dekat jurang bukit kapur, korban terjatuh setelah beristirahat sejenak bersama rombongannya. Rekan-rekan korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada petugas di Posko Lestari.

"Setelah menerima laporan, petugas posko bersama teman-teman korban melakukan pencarian dan menemukan korban sudah tidak bernyawa di dasar jurang," Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto menuturkan.

Langkah-langkah cepat dilakukan untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar. Tim gabungan bekerja sama untuk membawa korban keluar dari lokasi dengan aman. Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum dan autopsi.

"Jenazahnya juga akan segera diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya.


Warga Kabupaten Karo

Proses evakuasi
Jasad Ronny ditemukan tidak bernyawa setelah jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter di kawasan bukit kapur Gunung Sibayak saat melakukan pendakian bersama temannya

Korban merupakan warga Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe, Kabupaten Karo, anak dari Alber Sinurat, dan Elpina Rasmalemna Br Bangun. Beberapa rekan korban yang turut mendaki, diantaranya Luis Pernandes Tarigan dan Roynaldo Sitepu.

"Keduanya memberikan kesaksian mengenai kejadian musibah tersebut," Eko menjelaskan.

Kapolres Karo menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan bagi keluarga korban selama proses hukum dan penanganan lebih lanjut.

"Kami turut berduka cita yang mendalam atas insiden ini. Kami akan memastikan seluruh prosedur berjalan dengan baik," bebernya.


Imbauan untuk Pendaki

Sahur di Puncak Gunung Sibayak
Para pendaki Gunung Sibayak menikmati sunrise usai makan sahur. (Liputan6.com/Reza Perdana)

Kepada para pendaki yang ingin melakukan pendakian di Gunung Sibayak maupun gunung lainnya diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi seluruh peraturan yang ada demi menjaga keselamatan.

"Kami mengimbau kepada para pendaki untuk mempersiapkan fisik dengan baik, membawa peralatan sesuai, selalu mematuhi panduan dari petugas posko. Pastikan selalu berjalan dalam kelompok dan tidak memisahkan diri. Keselamatan yang utama," Eko menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya