Najwa Shihab Sebut Pentingnya Masyarakat Berpikir Kritis saat Menerima Informasi

Presenter sekaligus Jurnalis senior, Najwa Shihab, membagikan pengalaman dan wawasan yang mendalam mengenai peran penting jurnalisme dalam membentuk opini publik dan menggerakkan perubahan sosial dengan berpikir kritis.

oleh Yanuar H diperbarui 15 Sep 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2024, 15:00 WIB
Najwa Shihab
Najwa Shihab merayakan ulang tahun ke-13 program Mata Najwa. Ulang tahun kali ini terasa spesial karena berdekatan dengan pemilu 2024. Ia berbagi 4 tips. (Foto: Instagram @najwashihab)

Liputan6.com, Yogyakarta - Najwa Shihab mengenalkan konsep jurnalisme berdampak, yaitu jurnalisme yang memiliki pengaruh langsung dalam mempengaruhi kebijakan publik dan kesadaran masyarakat. Melalui konsep ini Najwa Shihab menjelaskan jika kemampuan berpikir kritis menjadi kunci utama dalam memilah dan mengolah informasi yang diterima di era informasi ini.

Najwa menegaskan kemampuan berpikir kritis saat ini tidak hanya bagi jurnalis, tetapi juga bagi masyarakat luas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sehingga saat masyarakat mengambil keputusan, merupakan keputusan lebih baik karena didasarkan pada informasi kredibel dengan verifikasi yang baik.

"Pilihan apapun yang kita ambil, kalau didasarkan pada informasi yang kredibel, itu akan membuat hidup kita lebih berkualitas. Karena itulah jurnalisme sangat penting; wartawan harus mampu menyampaikan informasi yang akurat sehingga publik dapat membuat keputusan dan tindakan yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka serta mempertahankan keberlangsungan hidup mereka," paparnya dalam rangkaian workshop #GenerasiCampus Roadshow di Universitas Gadjah Mada (UGM), di Fisipol UGM Selasa 10 September 2024.

 

Dalam workshop tersebut, Najwa Shihab mengatakan konsep jurnalisme berdampak ini telah ia lakukan di platform media yang didirikannya yang berhasil membongkar berbagai kasus besar yang mengguncang opini publik. Salah satu hal penting lainnya tentang peran jurnalisme dalam agenda setting, yakni menentukan isu-isu yang perlu mendapatkan perhatian publik seperti mengangkat isu Garuda Biru, yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menolak revisi Undang-Undang Pilkada.

"Media secara serentak memenuhi timeline dengan peringatan 'Garuda Biru'. Lalau kesadaran publik terbentuk dalam sehari, dan revisi Undang-Undang Pilkada bisa kemudian digagalkan karena desakan massa," jelas Najwa, menyoroti kekuatan jurnalisme dalam membentuk opini publik secara masif dan cepat.

Najwa mengatakan selain kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dalam dunia jurnalisme juga penting. Sebab, tugas seorang jurnalis tidak hanya melaporkan fakta, tetapi juga membuat hal-hal penting menjadi menarik bagi audiens dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

"Tugas jurnalis adalah membuat hal-hal yang penting menjadi menarik, sehingga orang lain menyadari bahwa hal tersebut penting," ungkapnya.

Najwa Shihab berpesan kepada para mahasiswa agar terus mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan zaman.

Ia juga mengajak mereka untuk tidak takut mengeksplorasi dunia jurnalisme yang penuh tantangan, namun juga memberi kesempatan besar untuk berkontribusi dalam perubahan sosial yang lebih baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya