Hujan Lebat Terjadi Pada Musim Kemarau di Lampung, Ini Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyatakan bahwa fenomena itu terjadi karena adanya Gelombang Rossby hingga memicu munculnya hujan deras disertai angin kencang dan petir.

oleh Ardi Munthe diperbarui 28 Sep 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2024, 04:00 WIB
Ilustrasi bencana banjir
Ilustrasi bencana banjir. (Foto oleh Pok Rie: https://www.pexels.com/id-id/foto/kota-alam-air-desa-6471946/)

Liputan6.com, Lampung - Meski musim hujan diprediksi baru akan terjadi pada pertengahan Oktober 2024 nanti. Namun, di sejumlah wilayah di Provinsi Lampung selama dua hari terakhir selalu diguyur hujan. Mengapa fenomena seperti itu dapat terjadi?  Berikut penjelasan dari BMKG Lampung. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyatakan bahwa fenomena itu dapat terjadi karena adanya Gelombang Rossby hingga memicu munculnya hujan deras disertai angin kencang dan petir meski di musim kemarau.

"Untuk Provinsi Lampung belum memasuki musim hujan, kami memprediksi musim hujan dimulai bulan Oktober ataupun November 2024. Jadi yang terjadi sejak kemarin itu dipengaruhi oleh fenomena gelombang Rossby dan juga perlambatan udara di wilayah Lampung," kata Prakirawan BMKG Lampung, Ramadhan Nurpambudi, Kamis (26/9/2024).

Ramadhan menerangkan, adanya fenomena Gelombang Rossby ini sangat berdampak terhadap pola cuaca yang ada di sejumlah wilayah Lampung. "Gelombang atmosfer ini mempengaruhi pergerakan sistem tekanan dan distribusi kelembapan udara, yang pada akhirnya memicu pembentukan awan-awan hujan di berbagai wilayah. Seiring dengan adanya gelombang Rossby, peningkatan kelembapan udara basah terpantau pada lapisan atmosfer di ketinggian 700mb hingga 500mb," terangnya. 

Kondisi ini, dijelaskannya bahwa sangat mendukung terjadinya konveksi kuat, sehingga awan hujan cenderung lebih mudah terbentuk dan berkembang secara aktif. Dia juga menyatakan bahwa pengaruh tekanan rendah di perairan barat Sumatera pun berperan besar dalam memicu gangguan cuaca di wilayah Lampung. 

"Tekanan rendah ini menarik masa udara lembap dari Samudera Hindia ke wilayah daratan, meningkatkan potensi hujan lebat di beberapa titik. Kombinasi dari kelembapan tinggi di lapisan 700mb dan 500mb serta pola angin yang terpengaruh oleh sistem tekanan rendah ini menciptakan lingkungan atmosfer yang sangat kondusif untuk pembentukan awan-awan hujan yang meluas," jelas dia.

Dengan adanya fenomena itu, BMKG Lampung mempredikisi sepekan ke depan, sejumlah daerah di Lampung akan mengalami peningkatan intensitas hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Oleh karena itu, masyarakat Lampung diperingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi banjir dan gangguan cuaca. Terlebih, di daerah-daerah yang rawan terjadi hujan lebat diserta angin kencang. "Fenomena ini diperkirakan akan terjadi selama sepekan, ini merupakan akibat dari interaksi kompleks antara Gelombang Rossby, kelembapan udara yang tinggi, dan tekanan rendah di sekitar perairan Sumatera," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya