Jadi Ketua Umum Aprindo, Bos Alfamart Perkuat Kolaborasi

Visi Aprindo untuk menjadi organisasi yang inklusif, progresif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi global

oleh Tim Regional diperbarui 18 Nov 2024, 10:52 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2024, 23:25 WIB
Aprindo
Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin resmi terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) periode 2024-2028 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 yang diselenggarakan di Soll Marina Hotel, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (16/11/2024).

Liputan6.com, Jakarta -l Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin resmi terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) periode 2024-2028 dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-8 yang diselenggarakan di Soll Marina Hotel, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (16/11/2024). Sebelumnya, Solihin menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Aprindo periode 2019-2024.

Solihin terpilih secara aklamasi dengan mendapat dukungan penuh dari para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aprindo. 

Solihin, mengemukakan visi Aprindo untuk menjadi organisasi yang inklusif, progresif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Salah satunya, adalah dengan mendorong ritel modern dan tradisional untuk beradaptasi dengan transformasi digital.

“Kita bahkan akan memperkuat kolaborasi anggota dan membangun solidaritas di antara anggota untuk mendorong inovasi dan daya saing industri ritel. Ini eranya kolaborasi. Dan kita pastikan itu juga bisa terjadi di Aprindo,” ujar Solihin, dalam jumpa pers Aprindo seusai acara Musyawarah Nasional Aprindo ke-8.

Ia juga akan intens menyuarakan aspirasi anggota DPD dan DPC dari Aceh hingga Papua, serta mengadvokasi kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ritel di tingkat nasional maupun daerah.

Dalam mengusung peran tersebut, Solihin berkomitmen untuk mengedepankan dialog dan kolaborasi dalam merumuskan kebijakan ekonomi, terutama yang berdampak pada sektor ritel. Termasuk program-program sosial ekonomi pemerintah yang juga harus didukung oleh sektor ritel, seperti pengurangan angka stunting dan memajukan produk-produk UMKM.

“Dukungan kepada UMKM itu penting. Kita harus memberikan ruang lebih besar bagi produk lokal di jaringan ritel modern, sekaligus memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok,” ucapnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya