Liputan6.com, Palembang - Lagi heboh di media sosial (medsos) Instagram @palembang.update, seorang dokter muda atau koas dari Universitas Sriwijaya (Unsri) dipukuli oleh keluarga koas junior, di salah satu kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (12/12/2024).
Pemukulan dilakukan oleh anggota keluarga koas muda, yang tak terima dengan jadwal piket harian yang diatur oleh koas senior yang bertugas di Rumah Sakit (RS) Siti Fatimah Palembang.
Chief koas bernama Lutfhi dipukul oleh pria berkaos merah secara membabi-buta. Walaupun sudah dilerai oleh orang-orang di sana, namun pria tersebut tak menggubris dan melampiaskan kekesalannya dengan melakukan kekerasan fisik.
Advertisement
Baca Juga
Pertikaian ini berawal saat Lutfi didatangi oleh keluarga koas junior di Unsri dan terjadi adu mulut. Diduga, pelaku tak terima jika koas junior tersebut mendapat jatah piket malam di akhir tahun 2024 mendatang.
Dalam video nampak seorang pria mengenakan kaos merah datang bersama keluarga menemui dokter koas bersama teman wanitanya yang sama-sama mengenakan seragam dokter.
Dari info yang diperoleh, pria berkaos merah tersebut adalah keluarga koas junior, yang juga bekerja dengan korban di salah satu rumah sakit milik pemerintah di Kota Palembang.
"Jadi yang dipukuli itu Chief Koas (kepala koas). Pria baju merah dan ibu itu dari keluarga salah satu koas," keterangan di video yang diunggah akun Instagram @palembang.update.
Korban yang mengalami luka cukup parah di bagian wajahnya, akhirnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Moh Hasan Palembang dan sudah melakukan visum. Tak terima dengan penganiayaan tersebut, Lutfi langsung melaporkan pelaku ke Polda Sumsel di hari yang sama.
“Korban sudah membuat laporan di Polda Sumsel semalam. Laporan korban juga sudah diterima dan masih dalam penyelidikan,” ujarnya.
Akun Instagram @bedahunsri juga mengomentari video penganiayaan yang viral di medsos. Mereka mengecam aksi kekerasan fisik yang dilakukan terhadap salah satu mahasiswa seniornya.
"Sehubungan adanya berita kekerasan fisik terhadap Dokter Muda (Koas) oleh oknum yang tidak bertangganggung jawab, kami keluarga besar KSM Bedah dan Residen Bedah Unsri MENOLAK KERAS tindakan tersebut," tulis @bedahunsri.
Diungkapkan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unsri Syarif Husin, pimpinan Unsri menyampaikan kekhawatiran dan penyesalan yang mendalam, atas insiden pemukulan yang terjadi.
Unsri Kecewa
"Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar kampus,” ujarnya.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga kampus, managemen Unsri sudah membentuk tim investigasi internal untuk mengumpulkan data data kronologi kejadian sesungguhnya.
Dia juga sudah mendengar kabar, jika korban sudah melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polda Sumsel. Mereka mendukung aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang mencemarkan nama baik Unsri.
"Kami berkomitmen mendukung proses penyelidikan ini dengan profesional sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kami juga meminta semua pihak untuk menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan tindakan yang dapat memperkeruh situasi,” ucapnya.
Advertisement