Program Gentabelis, Jurus NTT Atasi Rendahnya Literasi Siswa

Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Duta Bahasa Indonesia, Gol A Gong, akan ikut terlibat dalam sosialisasi GENTABELIS, memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca dan menulis

oleh Ola Keda diperbarui 15 Des 2024, 04:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2024, 04:30 WIB
Ilustrasi menuntut ilmu, buku
Ilustrasi menuntut ilmu, buku. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program Gerakan NTT Membaca dan Menulis (GENTABELIS), sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan tingkat literasi di wilayah itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, mengatakan gerakan ini lahir sebagai respons atas rendahnya capaian literasi siswa di NTT.

“Hasil Asesmen Nasional 2023 menunjukkan bahwa hanya 22% siswa di NTT yang mencapai kompetensi literasi di atas standar minimum. Ini berarti 70% sekolah belum mampu memenuhi kompetensi minimum literasi,” ujar Ambrosius.

Ambrosius menjelaskan, GENTABELIS bertujuan memupuk kebiasaan membaca dan menulis di kalangan siswa. Setiap sekolah diwajibkan menyediakan waktu 30 menit harian untuk kegiatan literasi, terdiri dari 15 menit membaca dan 15 menit menulis.

“Setiap tulisan siswa akan dipajang di majalah dinding atau media sosial sekolah. Bahkan, kami akan mengadakan lomba bulanan untuk memilih siswa dengan tulisan dan kebiasaan membaca terbaik yang akan dinobatkan sebagai Siswa GENTABELIS,” tandasnya.

Program ini juga melibatkan mitra lokal dan nasional, seperti Gramedia, Perpusnas, dan Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, yang memberikan dukungan berupa fasilitas perpustakaan digital dan pelatihan menulis untuk siswa serta guru.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Langkah Strategis

GENTABELIS tidak hanya berhenti pada aktivitas di sekolah, tetapi juga mendorong kompetisi seperti cerdas cermat antar sekolah setiap tiga bulan sekali. Selain itu, perpustakaan sekolah akan dihidupkan kembali dengan bacaan yang menarik dan ringan bagi siswa.

Ambrosius memastikan, program ini tidak memerlukan biaya besar karena memanfaatkan dana BOS dan sumber daya yang sudah ada di sekolah.

“Kami juga sudah menerbitkan Peraturan Gubernur untuk mengawal implementasi di semua SMA dan SMK. Sosialisasi telah dilakukan secara daring sebanyak empat kali, dan kami akan terus mengevaluasi pelaksanaannya,” ungkapnya.

Dukungan Luas

Program ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Duta Bahasa Indonesia, Gol A Gong, akan ikut terlibat dalam sosialisasi GENTABELIS, memberikan motivasi kepada siswa untuk membaca dan menulis. Balai Penjaminan Mutu Pendidikan juga akan mendampingi pelaksanaan program hingga tingkat kabupaten dan kota.

“Kami optimis, GENTABELIS dapat menjadi langkah nyata untuk membangun generasi muda NTT yang cerdas, kreatif, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” tutup Ambrosius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya