Nataru, Pemkab dan Polres Gunungkidul Usul Hapus Sementara 3 Ruas Jalan dari Google Maps

Pemkab dan Polres Gunungkidul mengusulkan penghapusan sementara tiga tanjakan ekstrem dari Google Maps selama libur Nataru 2025.

oleh Hendro diperbarui 21 Des 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2024, 19:00 WIB
Jajaran Forkompimda Gunungkidul
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama jajaran Polres dan dinas terkait menggelar jumpa pers menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Agenda ini membahas langkah antisipasi keselamatan wisatawan, termasuk usulan penghapusan sementara tiga ruas jalan ekstrem dari layanan navigasi digital seperti Google Maps.

Liputan6.com, Gunungkidul - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama Polres Gunungkidul mengusulkan penghapusan sementara tiga ruas jalan dari layanan navigasi digital, seperti Google Maps, selama musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 mendatang. Tiga ruas jalan tersebut dinilai membahayakan wisatawan, terutama yang belum familiar dengan kondisi medan di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Sri Suharyanta, menyebutkan bahwa tiga tanjakan ekstrem yang dimaksud adalah tanjakan Clongop di Kapanewon Gedangsari, tanjakan Bundelan di Kapanewon Ngawen, dan tanjakan Obelix Sea di Kapanewon Purwosari. "Kalau Clongop dan Bundelan ada di sisi utara berbatasan dengan Klaten, Jawa Tengah, sementara tanjakan Obelix Sea berada di sisi selatan berbatasan dengan Bantul," ujar Sri Suharyanta pada Selasa (17/12/2024).

Menurut Sri Suharyanta, dua tanjakan di sisi utara, yakni Clongop dan Bundelan, akan mendapat perhatian khusus karena adanya potensi peningkatan arus kendaraan. Hal ini dipicu oleh rencana operasional fungsional Tol Jogja-Solo yang memungkinkan dibukanya pintu keluar tol Ceper, Klaten. "Kemungkinan besar pengendara yang keluar melalui pintu tol Ceper akan melewati Pedan, Trucuk, kemudian berlanjut ke tanjakan Bundelan dan Clongop. Padahal, tanjakan ini sangat ekstrem—terjal, panjang, dan memiliki banyak tikungan tajam," jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemkab akan meminta Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkoordinasi dengan pihak Google untuk menghapus sementara ruas tersebut dari peta digital. "Kami berharap bisa dihapus sementara dari Google Maps agar pengendara tidak salah jalur dan menghindari kecelakaan," tambah Sri Suharyanta.

Kondisi Tanjakan Obelix Sea di Selatan

Sementara itu, kondisi tanjakan Obelix Sea di Kapanewon Purwosari juga tidak kalah ekstrem. Tanjakan ini kerap dilintasi wisatawan, khususnya dari luar daerah yang tidak terbiasa dengan medan curam tersebut. "Bagi warga sekitar, tanjakan ini memang sudah biasa, namun bagi wisatawan dari luar, tanjakan ini cukup membahayakan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Gunungkidul, Irawan Sujatmiko, menambahkan bahwa tanjakan Clongop, Bundelan, dan Obelix Sea selama ini dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan. "Ketiga tanjakan ini memiliki karakteristik yang sama: curam, panjang, dan berliku. Untuk menghindari kecelakaan yang terus berulang, kami akan kembali mengusulkan penghapusan sementara ruas-ruas tersebut dari Google Maps, seperti yang pernah dilakukan pada tahun lalu," ujarnya.

Irawan berharap langkah ini dapat segera direalisasikan demi keselamatan pengguna jalan selama musim libur Natal dan Tahun Baru. "Tahun lalu hal ini berhasil dilakukan, dan kami berharap tahun ini Google juga dapat memahami urgensi langkah ini," tambahnya.

Dengan adanya langkah ini, diharapkan arus lalu lintas selama musim libur Nataru dapat berjalan lebih aman dan wisatawan tidak perlu khawatir tersesat atau mengalami risiko kecelakaan di wilayah tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya