Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini berbahaya karena seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, sehingga banyak orang baru mengetahuinya saat sudah mengalami komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. Namun, beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul perlu diwaspadai.
Siapapun bisa terkena kolesterol tinggi, baik pria maupun wanita, di segala usia. Gejala bisa muncul kapan saja, tergantung tingkat keparahan kolesterol tinggi dan kondisi kesehatan individu. Di mana? Gejala bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh, seperti dada, kepala, leher, tangan, kaki, bahkan organ dalam. Kondisi ini terjadi karena penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah menghambat aliran darah. Cara mendeteksinya ialah melalui pemeriksaan darah dan mengenali beberapa ciri-ciri yang mungkin muncul.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa gejala yang mungkin mengindikasikan kolesterol tinggi antara lain sakit kepala, nyeri dada, nyeri leher, sesak napas, kesemutan di tangan dan kaki, rasa sakit pada rahang, kelemahan dan mudah lelah, serta kenaikan berat badan yang tidak terkontrol. Gejala lainnya yang lebih serius termasuk kehilangan keseimbangan, xanthoma (pertumbuhan lemak kekuningan di bawah kulit), arcus senilis (cincin putih atau abu-abu di sekitar iris mata), dan disfungsi ereksi.
Advertisement
Penting untuk diingat bahwa munculnya gejala-gejala ini tidak selalu menandakan kolesterol tinggi, konsultasi dokter tetap diperlukan untuk diagnosis yang akurat. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia beberapa ciri-ciri kolesterol tinggi yang paling umum dan cara mengatasinya.
Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai
Kolesterol tinggi sering disebut sebagai "pembunuh senyap" karena tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas di tahap awal. Meski begitu, ada beberapa tanda yang dapat mengindikasikan kadar kolesterol yang berlebihan dalam tubuh:
1. Munculnya Xanthoma dan Xanthelasma
Salah satu tanda khas dari kolesterol tinggi adalah timbulnya benjolan lemak di bawah kulit yang dikenal sebagai xanthoma. Benjolan ini berwarna kekuningan dan dapat muncul di berbagai area tubuh seperti siku, lutut, atau tumit. Jika muncul di sekitar kelopak mata, kondisi ini disebut xanthelasma.
2. Nyeri Dada (Angina)
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area dada, terutama saat beraktivitas, bisa menjadi indikasi adanya penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Kondisi ini perlu diperiksa lebih lanjut karena bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner.
3. Sesak Napas
Kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas ringan, bisa menjadi tanda bahwa aliran darah ke jantung terganggu akibat penyumbatan pembuluh darah.
4. Sakit Kepala dan Pusing
Meskipun bukan gejala yang spesifik, sering mengalami sakit kepala atau pusing dapat dikaitkan dengan gangguan aliran darah ke otak akibat penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah.
5. Kelelahan Berlebihan Jika merasa lelah terus-menerus meskipun sudah beristirahat cukup, ini bisa menjadi pertanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh akibat penyempitan pembuluh darah.
6. Mati Rasa atau Kesemutan
Sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki dapat terjadi akibat aliran darah yang terhambat oleh penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah.
7. Perubahan Warna Kuku
Kuku yang mengalami perubahan warna menjadi kekuningan atau muncul garis-garis gelap bisa menandakan adanya gangguan sirkulasi darah yang disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi.
8. Gangguan Penglihatan
Penglihatan kabur atau muncul titik-titik dalam pandangan bisa disebabkan oleh penurunan aliran darah ke mata akibat penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah.
Advertisement
Penyebab Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari pola makan, gaya hidup, maupun kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab utamanya:
1. Pola Makan yang Tidak Sehat
- Terlalu banyak makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, daging berlemak, mentega, keju, dan makanan olahan.
- Konsumsi lemak trans berlebihan, yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji, margarin, dan kue-kue kemasan.
- Terlalu banyak gula dan karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, roti putih, dan minuman manis, yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL).
2. Kurang Aktivitas Fisik
Kurangnya olahraga atau aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta menurunkan kolesterol baik (HDL).
3. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Lemak berlebih, terutama di area perut, berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
4. Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mempercepat penumpukan plak di pembuluh darah.Alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida yang berkontribusi pada kolesterol tinggi.
5. Faktor Genetik (Hiperkolesterolemia Familial)
Beberapa orang memiliki faktor genetik yang membuat tubuh mereka lebih sulit mengontrol kadar kolesterol, bahkan jika mereka menjalani pola hidup sehat.
6. Penyakit atau Kondisi Medis
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi meliputi:
- Diabetes: Meningkatkan kadar LDL dan trigliserida serta menurunkan HDL.
- Hipotiroidisme: Kadar hormon tiroid yang rendah dapat meningkatkan kadar kolesterol.
- Penyakit ginjal atau hati: Organ ini berperan dalam metabolisme lemak, sehingga jika bermasalah bisa menyebabkan kolesterol tinggi.
7. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat seperti diuretik, steroid, obat kontrasepsi, atau obat HIV/AIDS dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi
1. Mengatur Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan yang kaya serat seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans seperti gorengan, makanan olahan, serta daging berlemak, dan gantilah dengan sumber lemak sehat seperti alpukat, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
2. Rutin Berolahraga
Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang setidaknya 30 menit per hari dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan membantu menurunkan LDL serta trigliserida. Olahraga juga membantu menjaga berat badan ideal, yang berperan dalam mengontrol kadar kolesterol.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Kelebihan berat badan, terutama di area perut, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan risiko penyakit jantung. Menurunkan berat badan meskipun hanya 5-10% dari total berat tubuh dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kadar kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Berhenti Merokok
Merokok dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mempercepat penumpukan plak di pembuluh darah. Berhenti merokok akan membantu meningkatkan HDL, mengurangi risiko penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan paru-paru dan sistem kardiovaskular secara keseluruhan.
5. Mengurangi Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan risiko penyakit jantung. Jika ingin mengonsumsi alkohol, batasilah sesuai rekomendasi, yaitu tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria, atau sebaiknya dihindari sama sekali.
6. Mengelola Stres dengan Baik
Stres yang tidak terkontrol dapat memicu pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, serta peningkatan hormon yang berdampak pada naiknya kadar kolesterol. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, pernapasan dalam, atau sekadar meluangkan waktu untuk hobi dapat membantu mengurangi stres dan menjaga keseimbangan tubuh.
7. Mengonsumsi Suplemen atau Obat Sesuai Anjuran Dokter
Jika perubahan gaya hidup belum cukup menurunkan kolesterol, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin. Selain itu, suplemen seperti omega-3, niacin, atau serat tambahan juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol, namun tetap perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, kadar kolesterol dapat dikontrol dengan lebih baik dan risiko penyakit jantung dapat diminimalkan.
Advertisement
