2 Pelaku Penyebar Video Porno Artis Ditangkap, Bermula dari Casting Iklan Palsu 7 Tahun Lalu

Polisi di Surabaya telah mengamankan dua terduga pelaku penyebar video porno artis dan model di media sosial.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Des 2024, 07:59 WIB
Diterbitkan 20 Des 2024, 07:59 WIB
Ilustrasi Video Porno
Ilustrasi Video Porno. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Surabaya - Kasubdit II Ditressiber Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon membenarkan, pihaknya telah mengamankan dua terduga pelaku penyebar video porno artis dan model di Surabaya.

"Benar, semalam kami amankan terduga pelaku dan saat ini penyidik masih melakukan pendalaman (pemeriksaan) terhadap peran dan keterlibatannya," ujarnya kepada jurnalis di Surabaya, Kamis (19/12/2024) malam.

Dikonfirmasi mengenai identitas kedua terduga pelaku, Charles mengaku masih masih fokus pemeriksaan terhadap mereka.

"Kami saat ini masih fokus melakukan pendalaman, kami mohon kepada teman teman untuk bersabar dan nanti dari pemeriksaan kami akan ungkapkan secara keseluruhan," ucapnya.

Terpisah, model inisial GN (29) mengaku menjadi korban penipuan casting palsu di Surabaya 2017 lalu. Videonya saat berpose kini menyebar di media sosial.

GN mengaku mengantongi identitas termasuk foto pelaku. Dia berencana melaporkan apa yang dialaminya ke Polda Jatim.

"Hal ini cukup meresahkan dan saya ingin sekali pelaku nya tertangkap," ujarnya.

Kronologi

DN lantas menceritakan kronologi mulai dia mengikuti casting iklan snack tersebut. Pada 2017 mendapatkan tawaran untuk mengikuti casting. Dia lalu diminta datang di sebuah komplek pergudangan di wilayah Gresik Jawa Timur. Di sana di menjalani sesi foto.

Selang beberapa hari dia dihubungi oleh pelaku untuk mengikuti proses lanjutan karena dinyatakan lolos ke tahap lanjutan.

Untuk proses selanjutnya dia diminta datang ke sebuah apartemen di Surabaya Barat. "Saya ingat sekali waktu itu, saya pulang kuliah siang hari di hari Jumat antara pukul 11 siang sampai 13 siang. Saya ingat sekali waktunya," ucapnya.

Setibanya di unit kamar, dia diminta mengisi buku daftar hadir. "Proses ini dikemas profesional sekali oleh pelaku, seakan akan benar benar proses casting," ujarnya.

Saat mengisi daftar hadir, dia melihat ada banyak list list nama perempuan lainnya. Dia sempat bertanya kepada pelaku. “kok sepi? Apakah yang lain sudah selesai proses castingnya?” Kemudian pelaku menjawab “iya sudah baru pada pulang," ucapnya menirukan kata-kata yang dimaksud pelaku.

GN kemudian diminta mengganti baju yang sudah disediakan di kamar ganti. Di kamar ganti tersebut dia melihat kamera kecil di atas lemari yang lensanya mengarah ke dirinya.

"Saya tidak mengecek apakah kamera itu menyala atau tidak. Kemudian tanpa berpikir lama saya langsung melempar baju ke arah kamera tersebut," ujarnya.

Dia pun langsung bergegas keluar kamar untuk pindah ke kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan kamar sebelumnya. Dia juga langsung masuk ke kamar mandi tanpa mengecek lagi apakah ada kamera tersembunyi atau tidak.

"Setelah itu saya langsung menghubungi teman-teman saya yang berada di lobby apartemen itu untuk meminta mereka naik ke unit kamar dan menemani saya. Karena saat itu feeling saya mulai merasa ada yang aneh," ucapnya.

Usai berganti baju, dia mengaku mendapatkan briefing dari pria yang disebutnya sebagai pelaku untuk melakukan adegan aneh dan tidak senonoh.

Usai beradegan, GN pamit pulang. Sebelum pulang, dia mengaku masih melihat peserta casting di kolam renang dengan menggunakan baju renang dan melakukan adegan tidak senonoh.

Tujuh tahun berlalu, GN terkejut mendengar kabar dari temannya jika video saat casting waktu itu tersebar luas di media sosial.

"Ternyata dia mendapatkan video dan meng-capture saya sedang memegang papan berisi identitas saya," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya