Gunungkidul Siap Jadi Tuan Rumah Porda dan Peparda 2025

Gunungkidul sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY dan Pekan Paralympic Daerah (Peparda) 2025, berbagai persiapan mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pembinaan atlet, terus dilakukan untuk memastikan suksesnya ajang olahraga bergengsi ini.

oleh Hendro diperbarui 04 Jan 2025, 23:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2025, 23:00 WIB
Rapat koordinasi persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY
Rapat koordinasi persiapan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII DIY dan Pekan Paralympic Daerah (Peparda) 2025,, Kamis (2/1/2025). Acara ini membahas kesiapan infrastruktur, pembinaan atlet, dan strategi publikasi untuk memastikan suksesnya penyelenggaraan ajang olahraga bergengsi tersebut.

Liputan6.com, Gunungkidul - Gunungkidul bersiap menjadi pusat perhatian dunia olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVII dan Pekan Paralympic Daerah (Peparda) 2025. Berbagai persiapan terus dikebut untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan dua ajang bergengsi ini yang dijadwalkan berlangsung September mendatang.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, dalam rapat koordinasi yang digelar di Ruang Handayani, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Gunungkidul, Kamis (2/1/2025), menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh dari semua elemen yang terlibat. "Selain penyelenggaraan yang matang, kesiapan juga mentalitas atlet harus disiapkan. Untuk itu perlu adanya pembinaan dan yang tidak kalah penting adalah semangat dan motivasi," ujarnya.

Penyelenggaraan Porda dan Peparda ini tidak hanya menjadi ajang untuk memupuk prestasi olahraga, tetapi juga peluang besar untuk memberdayakan masyarakat setempat. Sunaryanta menggarisbawahi pentingnya publikasi yang masif agar masyarakat terlibat aktif dalam mendukung acara ini. "Publikasi perlu digencarkan agar masyarakat dapat melihat secara langsung proses persiapan hingga berlangsungnya Porda dan Peparda ini," tambahnya.

Sejak 2023, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah memulai pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung 47 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Pemerintah daerah telah menganggarkan Rp8,1 miliar untuk memastikan fasilitas memenuhi standar. “Beberapa venue yang menjadi fokus peningkatan antara lain Stadion Gelora Handayani, Lapangan Tenis Sewokoprojo, Lapangan Voli Pasir di belakang kantor pemda, serta Gedung Kesenian,” paparnya.

Bupati juga menegaskan pentingnya koordinasi antarinstansi untuk menjamin kelancaran acara. "Dinas-dinas terkait perlu adanya koordinasi dan komunikasi agar acara dapat berjalan sukses," ujar Sunaryanta.

Dengan persiapan yang matang, koordinasi yang solid, dan dukungan masyarakat, Gunungkidul optimistis dapat menyukseskan Porda XVII DIY dan Peparda 2025, sekaligus meningkatkan prestasi olahraga daerah dan memperkuat citra Gunungkidul sebagai tuan rumah yang andal.

Ketua KONI Gunungkidul, Ifan Ratnadi, mengungkapkan bahwa sekitar 3.500 atlet dari lima kontingen (empat kabupaten dan satu kota) akan berpartisipasi dalam ajang ini, termasuk 600 atlet dari Gunungkidul yang siap berlaga di 44 cabang olahraga.

Sebagai tuan rumah, Irfan menyampaikan, Kabupaten Gunungkidul berkesempatan menunjukkan kapasitasnya dalam menyelenggarakan acara berskala besar. Ini akan meningkatkan citra daerah sebagai destinasi yang mampu menggelar kegiatan profesional, baik di bidang olahraga maupun sektor lainnya.

Pembangunan dan rehabilitasi venue olahraga tidak hanya mendukung Porda, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk pembinaan atlet lokal dan pengembangan pariwisata olahraga. “Acara ini diperkirakan akan menarik ribuan peserta dan pengunjung. Kehadiran mereka akan memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi lokal, seperti penginapan, kuliner, transportasi, dan usaha mikro,” tuturnya.

Selain itu, dengan menjadi tuan rumah, masyarakat Gunungkidul akan lebih termotivasi untuk aktif dalam olahraga, baik sebagai atlet, panitia, maupun penonton. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat melalui olahraga. Melalui Peparda, masyarakat juga diajak untuk lebih inklusif dan peduli terhadap para atlet difabel. Hal ini dapat mendorong kesadaran akan pentingnya kesetaraan dan aksesibilitas di berbagai sektor kehidupan.

“Tidak hanya sebagai ajang olahraga, acara ini diharapkan menjadi momentum untuk membawa Gunungkidul menuju kemajuan yang lebih besar di berbagai aspek kehidupan,” pungkasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya