Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Selasa (14/1/2025), pukul 11.41 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 2.500 meter di atas puncak, atau sekitar 3.825 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 130 detik.
Advertisement
Baca Juga
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4,5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Advertisement
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sepanjang awal 2025, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 114 kali. Hingga hari ini, Selasa, 14 Januari 2024, per pukul 09.55 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Berdasarkan laporan PVMBG, menurut hasil pemantauan Selasa (14/1/2025), periode pukul 00.00-06.00 WIT, Gunung Ibu tercatat mengalami sebanyak 17 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 17-28 mm, dan lama gempa 49-269 detik, kemudian 70 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-22 mm, dan lama gempa 21-51 detik, serta 8 kali Harmonik dengan amplitudo 2-9 mm, dan lama gempa 30-170 detik.
Pada periode pengamatan itu pula, Gunung Ibu mengalami 1 kali gempa Tornillo dengan amplitudo 10 mm, dan lama gempa 44 detik, serta 224 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-5 mm, dan lama gempa 4-14 detik, lalu 13 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-10 mm, S-P 0.5-2.5 detik dan lama gempa 5-10 detik.
Kemudian 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 5 mm, S-P 8 detik dan lama gempa 36 detik, serta 4 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-3 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 37-57 detik.
Advertisement