Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter

Gunung Semeru, yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 900 meter di atas puncak.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 15 Jan 2025, 15:16 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 15:16 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 900 meter (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 900 meter (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang Gunung Semeru, yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan ketinggian letusan abu vulkanik mencapai 900 meter di atas puncak.

“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Rabu 15 Januari 2025, pukul 07.48 WIB. Tinggi kolom letusan teramati mencapai 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, Rabu (15/1/2025)

Kata dia, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 97 detik.

Sebelumnya Gunung Semeru juga erupsi pada pukul 07.06 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intesitas tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.

Berdasarkan laporan petugas, Gunung Semeru erupsi sebanyak enam kali pada Rabu dengan erupsi pertama pada pukul 01.12 WIB dengan letusan setinggi 500 meter di atas puncak, kemudian pada pukul 02.17 WIB dengan visual letusan tak teramati.

Erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.24 WIB dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak, kemudian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 06.43 WIB dengan tinggi letusan 700 meter di atas puncak.

Selanjutnya pada pukul 07.06 WIB dan 07.48 WIB dengan letusan setinggi 900 meter di atas puncak, namun erupsi tersebut tidak menggagu aktivitas warga di lereng Gunung Semeru.

Semeru Masih Berstatus Waspada

Sigit menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)
Infografis: Sejarah Erupsi Gunung Semeru (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya