Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 800 Meter

Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak pada Kamis sore (23/1/2025).

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 23 Jan 2025, 19:54 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 19:51 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi, dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi, dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi, dengan tinggi letusan mencapai 800 meter di atas puncak pada Kamis sore (23/1/2025).

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 16.12 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak, atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl),”ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, Kamis (23/1/2025).

Kata dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intesitas tebal ke arah barat daya dan barat, dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.

Berdasarkan catatan petugas, erupsi pertama Gunung Semeru pada Kamis terjadi pukul 00.21 WIB dengan visual letusan tak teramati, dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 103 detik.

Hingga pukul 16.30 WIB tercatat jumlah erupsi gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu, sebanyak delapan kali, namun tidak mengganggu aktivitas warga di lereng Gunung Semeru.

Sigit menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat Tidak Boleh Beraktivitas 500 Meter dari Tepi Sungai

Kemudian di luar jarak tersebut masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya