Liputan6.com, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2024 sebanyak 485.677 orang. Menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) sebesar Rp 22 miliar.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menyebut puncak Penanjakan tetap jadi paling favorit bagi pelancong. Dari seluruh jumlah kunjungan wisatawan, sekitar 80 persen di antaranya memilih di spot Bukit Penanjakan untuk menikmati panorama Bromo Semeru.
Advertisement
Baca Juga
“Banyak spot menarik di sekitar Bromo, tapi memang sebagian besar ada di Penanjakan,” kata dia, kemarin.
Advertisement
Ini jadi pekerjaan bagi BB TNBTS untuk memecah titik konsentrasi, menyediakan destinasi alternatif di wisata Bromo. Agar tidak semua pengunjung memilih puncak Penanjakan. Apalagi di sekitarnya banyak spot lain seperti Bukit Kedaluh, Lemah Pasar dan lainnya.
“Itu yang sedang kami pikirkan, perlu dicari seperti apa. Mungkin nanti kalau jembatan kaca sudah beroperasi bisa menjadi salah satu spot baru yang menarik,” ujar Rudijanta.
Jembatan kaca di Seruni Point Bromo dibangun mulai akhir September 2021 dan rampung sepenuhnya pada akhir 2022 silam. Sampai hari ini belum resmi dibuka untuk wisatawan meski sempat ada wacana dibuka secara terbatas.
Data BB TNBTS, dari seluruh total kunjungan ke kawasan wisata Bromo Semeru itu terdiri dari wisatawan nusantara (wisnu) sebanyak 465.751 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) ada sebanyak 19.926 orang.
Puncak kunjungan tertinggi wisata Bromo Semeru untuk wisnu pada Desember sebanyak 18.284 orang, April ada 12.782 orang dan Mei sebanyak 10.311 orang. Puncak kunjungan wisman tertinggi pada Agustus ada 1.964, Juli sebanyak 1.649 dan Oktober ada 1.442 wisman.
Realisasi PNPB Bromo Semeru
Sementara itu, realisasi PNPB pada 2024 sebesar Rp 22 miliar melebihi target yang dicanangkan sebesar Rp 16 miliar. Bahkan target itu sudah terlampaui pada Oktober tahun lalu, sebelum ada penyesuaian tarif baru tiket masuk ke kawasan wisata Bromo Semeru.
“Setiap tahun realisasi PNPB kami selalu melebihi target yang dicanangkan,” kata Rudijanta.
Pemerintah memberlakukan penyesuaian tarif baru berupa kenaikan harga tiket wisata Bromo Semeru sejak Oktober tahun lalu. Menurut Rudijanta, saat penyesuaian tarif itu memberi kontribusi tambahan sebesar Rp 3 miliar dari total realisasi PNBP di TNBTS pada 2024 ini.
“Kalau target PNPB pada tahun ini masih sama seperti tahun lalu,” tutur dia.
Menurut dia, proyeksi kenaikan target PNPB disusun setiap dua tahun sekali. Proyeksi disusun berdasarkan situasi di lapangan lalu dikalkulasi sebelum ditetapkan. Kenaikan target dari kawasan TNBTS baru akan dibebankan pada 2026 mendatang.
“Jadi sudah disusun, direncanakan dan ditetapkan ada kenaikan target, tapi baru tahun depan diberlakukan,” ujarnya.
Menurut dia, kenaikan target PNPB di TNBTS itu salah satu pertimbangannya adalah taman nasional ini dipandang sebagai salah satu unit yang bisa menghasilkan pendapatan. Apalagi sudah ada penyesuaian tarif baru untuk harga tiket masuk sejak Oktober 2024.
Advertisement