Gemilang, Tendangan Asyifa Antarkan Tim All-Stars Kudus Juara MilkLife Soccer Challenge

Dalam laga final yang berlangsung dramatis bertempat di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, tim All Stars Kudus membungkam perlawanan sengit Tim All-Stars Solo dengan skor 1-0

oleh Tim Regional diperbarui 26 Jan 2025, 23:17 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2025, 23:06 WIB
President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono menyerahkan piala MilkLife Soccer Challenge All-Stars kepada Tim Kudus. (Liputan6.com/Arief Pramono)
President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono menyerahkan piala MilkLife Soccer Challenge All-Stars kepada Tim Kudus. (Liputan6.com/Arief Pramono)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Keperkasaan All-Stars Kudus menjadi tim yang tak tertandingi dalam gelaran perdana MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025. Tim besutan Coach Yayat Hidayat ini, mencatatkan sejarah sebagai kampiun di kejuaraan sepak bola putri yang disupport penuh oleh Bhakti Olahraga Djarum Foundation dan Milklife.

Dalam laga final yang berlangsung dramatis bertempat di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah, tim All Stars Kudus membungkam perlawanan sengit Tim All-Stars Solo dengan skor 1-0.

Sepanjang laga final pada Minggu (26/1/2025), kedua tim memulai laga dengan agresivitas cukup tinggi. Mereka menciptakan beberapa peluang berbahaya. Serangan demi serangan dibangun kedua tim, demi merobek jantung pertahanan.

Sayangnya, upaya itu belum membuahkan hasil di papan skor hingga turun minum. Gol tunggal di laga final kejuaraan yang digagas Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife itu tercipta di babak kedua melalui skema sepak pojok.

Tendangan striker Tim All-Stars Kudus, Giada Soebianto yang melambung ke arah gawang, lolos dari adangan kiper Tim All-Stars Solo, Queenza Auradista. Kemelut di depan gawang pun terjadi, hingga striker Tim All Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi, melakukan sontekan hingga bola meluncur merobek gawang Tim All Stars Solo. Kedudukan bertahan 1-0 hingga wasit meniup peluit panjang.

Pelatih Tim All-Star Kudus, Yayat Hidayat pun mengapresiasi kerja sama tim penggawa Kota Kretek yang baik di sepanjang pertandingan MilkLife Soccer Challenge All-Stars berlangsung sejak 23 Januari hingga 26 Januari.

Selama melakoni lima pertandingan dalam turnamen yang diikuti tim dari delapan kota di Pulau Jawa itu, Tim All-Stars Kudus belum pernah mencatatkan kekalahan.

“Progress permainan Tim All-Stars Kudus sangat bagus dari awal sampai final. Di babak pertama kami sedikit kesulitan, karena Tim Solo juga bertahan sangat kokoh. Tapi, alhamdulilah babak kedua tim bermain lepas dan bisa mengubah peluang menjadi gol,” ujar Yayat.

Pelatih berlisensi A AFC itu berharap catatan prestasi dalam kejuaraan ini, menjadi langkah awal seluruh pemain dapat menggapai asa sebagai pesepakbola putri Indonesia handal masa depan.

“Harapan saya ke depan para pemain dapat terus berproses, lebih giat latihan, sehingga apa yang dicita-citakan bisa tercapai,” imbuh Yayat dalam konfrensi pers usai laga final.

Tak hanya itu, Kapten Tim All-Stars Kudus, Asyifa Sholawa Farizqi pun bersyukur atas capaian di ajang sepak bola putri level nasional itu. Terlebih para pemain terbaik dari delapan kota bertemu untuk adu kemampuan mengolah ‘si kulit bundar’ di lapangan.

“Bangga bisa masuk ke final, dan alhamdulilah babak kedua bisa mencetak gol berkat kerjasama yang baik,” ucap pelajar SD Negeri Rendeng Kudus yang juga meraih gelar Best Player MilkLife Soccer Challenge All-Stars.

Asyifa pun berterima kasih kepada tim pelatih dan para pemain All-Star Kudus. Sebab dari kerja sama solid yang terjalin, bisa membanggakan Kota Kudus sebagai tuan rumah.

Di sisi lain, tim All-Stars Solo juga menunjukkan performa mumpuni, baik dari segi permainan maupun mental para pemain. Tercatat dua kali kalah pada fase grup pada Jumat (24/1/2025), tidak menyurutkan mental skuad asuhan Maya Susmita merebut tiket ke partai final.

Tim All Stars Solo mampu bangkit dan meraih dua kemenangan pada pertandingan fase grup dan semifinal pada Sabtu (25/1), saat menghadapi tim Tangerang dan Jakarta. Menerapkan strategi bertahan lalu serang balik, Tim All-Stars Solo dengan gigih mampu menutup peluang lawan agar tidak menambah poin.

“Penggawa Tim All-Stars Solo masih tidak menyangka bisa masuk final. Meski sempat tertinggal di awal turnamen, mereka tetap menyelesaikan pertandingan dengan baik hingga menit akhir,” ujar Maya.

Maya pun berharap semakin banyak pemain putri Solo yang ikut MilkLife Soccer Challenge. Sehingga semakin banyak pemain sepak bola putri profesional yang lahir.

Raihan prestasi Tim All-Stars Solo di posisi runner-up menjadi acuan motivasi bagi Adinda Resti Widayati dan kawan-kawan. Dirinya bertekad terus mendalami dunia sepakbola demi menjadi pemain timnas.

“Tadi pertandingan final sangat seru, meski kalah kami semua sudah memberikan yang terbaik. Semoga turnamen sepak bola putri seperti ini tetap terus ada dan berjenjang, supaya bisa menumbuhkan minat dan bakat dari saya serta teman-teman,” ucap kapten Tim All-Stars Solo itu.

Tim All Stars Surabaya Peringkat Tiga

Sejumlah pemain terbaik MilkLife Soccer Challenge All-Stars yang terseleksi untuk bertanding pada JSSL di Singapura. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Sejumlah pemain terbaik MilkLife Soccer Challenge All-Stars yang terseleksi untuk bertanding pada JSSL di Singapura. (Liputan6.com/Arief Pramono)... Selengkapnya

Di pertandingan lainnya, Tim All-Stars Surabaya memenangkan peringkat tiga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars, usai memetik kemenangan 2-1 atas Tim All-Stars Jakarta.

Sempat tertinggal 0-1 di menit ke-4 yang dicetak oleh Khansa Nisa Arrosid lewat situasi tendangan bebas, permainan menyerang agresif yang diperlihatkan Tim All-Stars Surabaya membuahkan hasil pada menit ke-12.

Locita Waranggani Olah Nismara mencetak gol setelah melepaskan tendangan gantung yang sulit diantisipasi kiper Nafa Aprilia. Skor 1-1 untuk kedua tim.

Memasuki menit ke-17, Tim All-Stars Surabaya mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1 lewat gol sundulan yang diciptakan Keysa A.M. Nian. Tim All-Stars Jakarta berusaha meningkatkan intensitas serangan, meski mendapatkan beberapa peluang tambahan tetap tidak terjadi gol hingga pertandingan berakhir.

Pelatih Tim All-Stars Surabaya, Ridwan Anwar mengaku puas dengan capaian peringkat tiga di MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Ia sempat khawatir anak asuhnya akan kesulitan tampil maksimal di pertandingan perebutan tempat ketiga, usai mengalami kekalahan di laga semifinal melawan Tim All-Stars Kudus.

"Gagal lolos ke partai final MilkLife Soccer Challenge memang sempat membuat pemain begitu kecewa. Namun, setelah bertemu dengan keluarga masing-masing, mereka bisa kembali termotivasi. Mereka pun dapat bermain lebih lepas melawan Tim All-Stars Jakarta dan meraih kemenangan," kata Ridwan.

Kapten Tim All-Stars Surabaya, Locita Waranggani Olah Nismara mengatakan keberhasilan membawa timnya finis sebagai peringkat ketiga MilkLife Soccer Challenge All-Stars cukup memotivasinya untuk terus mengasah kemampuan bermain sepak bola.

Ia bertekad melanjutkan cita-cita menjadi pesepakbola hebat di masa depan. Apalagi, Locita juga terpilih sebagai salah satu perwakilan Indonesia yang akan berlaga di dalam Junior Soccer School dan League (JSSL) di Singapura, pada pertengahan April mendatang.

 

Disaksikan Pelatih dan Pemain Timnas Putri

Tiga pemain timnas putri Indonesia hadir saat Meet and Greet MilkLife Soccer Challenge All-Stars di Kudus. (Liputan6.com/Arief Pramono)
Tiga pemain timnas putri Indonesia hadir saat Meet and Greet MilkLife Soccer Challenge All-Stars di Kudus. (Liputan6.com/Arief Pramono)... Selengkapnya

Laga final MilkLife Soccer Challenge All-Stars juga disaksikan oleh Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki. Coach Mochi sapaan karibnya, mengapresiasi para pemain yang sudah menampilkan kemampuan selama pertandingan bergulir.

Ia melihat potensi pesepakbola putri masih dapat terus diasah, agar memiliki kemampuan mumpuni. Coach Mochi menilai mereka sudah berusaha dengan keras menjadi juara.

“Dalam pertandingan final ini, banyak permainan bagus yang dikeluarkan pemain mulai dari kemampuan dasar hingga kerjasama tim yang baik,” terang Coach Moci.

Pelatih yang pernah membawa Timnas Wanita Jepang meraih Juara Piala Dunia Wanita pada tahun 2011 ini menambahkan, dibutuhkan bakat, kemampuan serta pemahaman mendalam terkait sepak bola untuk bisa menjadi timnas putri Indonesia.

“Untuk menjadi pemain nasional jalannya masih panjang, namun ini permulaan bagus dengan memulai dari usia dini. Banyak pemain potensial, tetapi pemain yang paham soal sepak bola, bisa beradaptasi dan menguasai dasar sepak bola itulah yang dicari,” tandas Coach Mochi.

Selain Coach Mochi, tiga pemain timnas putri Indonesia juga turut hadir di MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Mereka adalah Claudia Scheunemann, Sheva Imut dan Shafira Ika.

Sementara itu, President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono menambahkan, pihaknya tidak hanya berfokus pada pemassalan sepak bola putri di level usia dini melalui penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge dan MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Di usia yang lebih tinggi, kata Viktor, juga diselenggarakan Hydroplus Soccer League untuk Kelompok Umur (KU) 14. Serta mendukung bergulirnya Hydroplus Pertiwi Cup bagi KU 14 dan KU 16.

“Rangkaian turnamen ini membuka mimpi atlet-atlet sepak bola putri untuk mengembangkan karir di masa yang akan datang. Serta diharapkan dapat menjadi cikal-bakal terbentuknya pemain-pemain terbaik yang kelak mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” katanya.

Selain menyuguhkan pertandingan perebutan juara 3 dan partai final, puncak penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars juga diumumkan daftar pemain yang akan berlaga dalam Junior Soccer School dan League (JSSL) di Singapura pada 17 hingga 20 April mendatang.

Terdapat 12 pesepakbola U-12 dan 12 pesepakbola U-14 yang merupakan pemain terbaik hasil seleksi tim talent scouting di bawah pantauan Timo Scheunemann serta Asep Sunarya.

Head Coach Assistant MilkLife Soccer Challenge, Asep Sunarya mengatakan, line-up tim JSSL dipilih berdasarkan kemampuan dasar dalam mengendalikan bola.

Selain itu, kata Asep, aspek atletik lainnya seperti postur tubuh, kelincahan dan rasa percaya diri. Serta kemampuan bekerja sama dalam tim, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.

“Kami sudah memantau bakat dari adik-adik ini dari dua tahun lalu dari awal MilkLife Soccer Challenge 2023 di Kudus serta tujuh kota penyelenggaraan lainnya di tahun 2024 baik itu Seri 1 dan Seri 2,” tukas Asep.

Arief Pramono

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya