Bola.com, Surabaya - MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025 telah selesai diselenggarakan di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V, dari Rabu (19/2/2025) hingga Minggu (23/2/2025). Turnamen sepak bola putri untuk usia muda ini mendapatkan sambutan yang sangat antusias.
Hal ini dibuktikan dengan partisipasi lebih dari 1.633 siswi yang terbagi dalam 106 tim KU 12 dan 40 tim KU 10. Ajang ini diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife. Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, menyatakan bahwa antusiasme tinggi dari para peserta, yang juga sejalan dengan kualitas mereka, menjadi sinyal positif untuk mengembalikan kejayaan sepak bola putri di Indonesia.
Baca Juga
Pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge Surabaya tahun sebelumnya, seri pertama diikuti oleh 631 peserta, sedangkan seri kedua diikuti oleh 1.476 siswi. "Kami sangat optimistis tujuan mengembalikan kejayaan sepak bola putri akan tercapai karena ini juga proses yang panjang. MilkLife Soccer Challenge menjadi turnamen yang dapat dimanfaatkan secara maksimal para talenta-talenta muda yang kelak akan menjadi pemain timnas kebanggaan kita," harap Teddy.
Advertisement
"Kami juga mendorong adik-adik untuk berlatih di sekolah sepak bola (SSB) untuk mempersiapkan diri bertanding pada MilkLife Soccer Challenge Seri 1 dan 2 2025 mendatang," tambahnya.
Muncul Talenta Muda Pesepak Bola Wanita
Teddy menyatakan bahwa meskipun seri pertama dari MilkLife Soccer Challenge di Surabaya baru akan dimulai pada pertengahan tahun 2025, para peserta pada turnamen saat ini tetap bermain dengan maksimal dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. "Para pemain menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa," ujar Teddy. Dengan semangat yang tinggi, turnamen ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan dan menjadi sarana bagi para pemain muda berbakat untuk mengasah keterampilan mereka secara berkala.
Adapun tujuan dari penyelenggaraan turnamen ini adalah untuk meningkatkan kualitas permainan dan menyediakan platform bagi bibit-bibit pesepak bola putri yang potensial untuk bertanding secara rutin. Dengan adanya turnamen seperti ini, diharapkan kemampuan para pemain muda dapat terus berkembang dan terasah dengan baik. Sementara itu, Timo Scheunemann, selaku pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge, mengungkapkan bahwa talenta pesepak bola putri masa depan Indonesia mulai bermunculan di Kota Pahlawan. "Kelompok umur 10 tahun menunjukkan potensi yang cukup menonjol," kata Timo.
Advertisement
Memelihara Keterhubungan
Timo mengamati bahwa pada turnamen kali ini, kelompok usia 10 tahun (KU 10) sudah menunjukkan penguasaan teknik dasar sepak bola yang cukup baik. Ia juga menambahkan, "Selain itu juga, peserta yang sudah mengikuti turnamen di tahun sebelumnya mengalami peningkatan kualitas signifikan." Ini menunjukkan bahwa pengalaman dari turnamen sebelumnya memberikan dampak positif terhadap kemampuan pemain.
Namun, ia mencatat bahwa peserta yang baru pertama kali berpartisipasi belum banyak yang menonjol. "Kami harap di seri 1 dan seri 2 mendatang, kualitas mereka sudah semakin merata," sambungnya. Hal ini menunjukkan harapan agar para pemain baru dapat mengejar ketertinggalan dan meningkatkan kualitas permainan mereka di masa depan.
Timo juga menjelaskan tentang inovasi baru dalam MilkLife Soccer Challenge, yaitu kompetisi menyenangkan yang disebut Festival SenengSoccer, yang ditujukan untuk KU 8. Kompetisi ini berjalan seiring dan menjadi dasar yang tepat untuk menjaga kesinambungan serta ketersediaan pemain di KU 10. Ia menyatakan bahwa, "Festival SenengSoccer itu kan mengenalkan gerakan-gerakan dasar bermain sepak bola yang sebenarnya merupakan latihan koordinasi dari teknik, kecepatan dan endurance."
Dengan demikian, anak-anak di KU 8 sudah mendapatkan dasar yang baik, sehingga ketika mereka berpartisipasi dalam turnamen di KU 10 nanti, mereka tidak akan terkejut. Namun, penting untuk terus melatih mereka agar kemampuan tersebut terus berkembang. "Jadi mereka KU 8 sudah memiliki dasar dan ketika nanti ikut turnamen di KU 10 sudah tidak kaget, namun tentu harus dilatih terus," ungkapnya. Ini menunjukkan pentingnya latihan berkelanjutan untuk mengembangkan bakat pemain muda.
Pertandingan Terakhir yang Memanas
Di Stadion Bogowonto, Minggu, partai final MilkLife Soccer Challenge - Surabaya 2025 berlangsung dengan intens. Pada kelompok usia 12 tahun, SDN Kalirungkut I/264 berhasil menjadi pemenang setelah mengalahkan SD Al Islah melalui adu penalti yang berakhir dengan skor 3-1 setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.
Sementara itu, di kategori kelompok usia 10 tahun, SD Pacarkeling V/186 berhasil mempertahankan gelar juara dengan kemenangan telak 6-2 melawan SDN Kalirungkut I/264.
"Pertandingannya seru dan happy banget, pokoknya kami satu tim semangat. Aku bilang ke teman-teman passing dan dribbling itu lebih penting saat pertandingan tadi. Terima kasih teman-teman sudah berjuang dan kita menang lagi," ujar gelandang SD Pacarkeling V/186, Locita Waranggani. Locita juga menjadi pencetak gol terbanyak di KU10 dengan total 38 gol.
Advertisement
Pemenang MilkLife Soccer Challenge di Surabaya Tahun 2025
Kategori Usia 10
Pemenang utama dalam kategori usia 10 tahun diraih oleh SDN Pacarkeling V/186. Sedangkan posisi kedua ditempati oleh SDN Kalirungkut I/264. Di tahap semifinal, SDN Dr. Sutomo V/327 dan SDN Ngagel Rejo I/396 berhasil menunjukkan performa yang mengesankan. Pemain dengan gol terbanyak adalah Locita Waranggani Olah Nismara dari SDN Pacarkeling V/186, yang mencetak "38 gol".
Penghargaan untuk pemain terbaik jatuh kepada Agnia Nurul Fadhila Rohmah dari SDN Kalirungkut I/264. Kiper terbaik dalam turnamen ini adalah Avicka Dwi Putri, juga berasal dari SDN Kalirungkut I/264. Tim yang menunjukkan sportivitas tinggi adalah SDN Dr. Sutomo V/327.
Kategori Usia 12
Dalam kelompok usia 12 tahun, SDN Kalirungkut I/264 berhasil menjadi juara. Posisi runner-up diraih oleh SD Al Islah. Sementara itu, SDN Manukan Kulon dan SDN Petemon berhasil mencapai babak semifinal. Zian Aisyah Rahmadani dari SD Al Islah menjadi pencetak gol terbanyak dengan "16 gol".
Penghargaan pemain terbaik diberikan kepada Jenifer Charolina Besi dari SDN Kalirungkut I/264. Adhelia Zahwa Syafira Swastika dari SDN Kalirungkut I/264 dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik. Tim yang mendapatkan penghargaan fairplay adalah SDN Petemon Surabaya.
