Perusahaan Ini Raih 2 Anugerah Avirama Nawasena 2025 ITB, Apa Saja prestasinya?

Kolaborasi strategis Evermos dengan International Labour Organization (ILO) telah menghasilkan inisiatif seperti Workshop Digitalisasi Usaha, yang sukses dilaksanakan di berbagai kota, termasuk Sukabumi dan Bekasi pada tahun 2023 hingga 2024, dan akan berlanjut di tahun 2025

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Feb 2025, 13:12 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2025, 13:06 WIB
Anugerah Avirama Nawasena 2025 ITB. (Foto: Istimewa)
Anugerah Avirama Nawasena 2025 ITB. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bandung - Evermos, perusahaan platform connected-commerce tanah air, sukses meraih 2 penghargaan dalam Anugerah Avirama Nawasena 2025 untuk kategori 'Inovasi dalam Layanan Keberlanjutan' dan 'Inovasi Perubahan Sosial'.

"Penghargaan Ini bukan sekadar pencapaian bagi Evermos, tetapi kemenangan bagi seluruh komunitas reseller yang telah berjuang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik," ujar Co-founder & Acting CEO Evermos Ilham Taufiq.

Seperti diketahui, Anugerah Avirama Nawasena merupakan penghargaan ESG yang diberikan setiap tahun oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada lembaga yang memiliki inovasi untuk mendukung masyarakat Indonesia menuju ekonomi masa depan yang berkelanjutan.

Dua aspek yang menjadi penilaian utama adalah inovasi keberlanjutan dan praktik ESG (Environment, Social and Good Governance) yang dilakukan.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap inisiatif serta dampak nyata Evermos, menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif, terutama bagi perempuan dan masyarakat terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurutnya, raihan penghargaan ini sekaligus menunjukan peran nyata Evermos dalam membuka peluang baru, memberdayakan lebih banyak lagi perempuan, dan mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif di Indonesia.

"Anugerah Avirama Nawasena merupakan bukti nyata bahwa inovasi digital dapat menjadi jembatan untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih merata dan inklusif," ujar dia, dalam keterangannya.

Saat ini, kesenjangan dan kesempatan usaha masih menjadi tantangan besar di Indonesia, terutama bagi perempuan yang kerap menghadapi hambatan sosial dan ekonomi.

Meskipun 64,5 persen UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, banyak yang masih menghadapi keterbatasan akses pelatihan, pasar digital, dan pendanaan.

"Hanya 16 persen UMKM yang telah sepenuhnya memanfaatkan teknologi, sementara sektor e-commerce diproyeksikan tumbuh hingga USD 100 miliar pada 2025," kata dia.

Untuk itu ujar dia, Evermos hadir sebagai solusi digital yang memungkinkan siapa pun, termasuk perempuan dan UMKM di daerah tertinggal, untuk memulai bisnis tanpa modal besar.

"Dengan fitur seperti katalog digital, sistem pembayaran terintegrasi, serta pelatihan dan pendampingan gratis, Evermos membuka akses ke pasar yang lebih luas dengan memberdayakan lebih banyak wirausahawan," papar dia.

 

 

Kolaborasi dengan ILO

Hingga kini, Evermos telah memiliki lebih dari 1 juta reseller di seluruh Indonesia, dengan 86 persen di antaranya adalah perempuan dan 60 persen merupakan ibu rumah tangga.

Melalui fleksibilitas yang diberikan, banyak dari mereka kini mampu memperoleh pendapatan tambahan dengan nominal rata-rata USD 239.45 per bulan, yang bahkan lebih tinggi di atas rata-rata pendapatan bulanan nasional Indonesia sebesar USD 195.50.

"Selain mendukung perempuan dalam berwirausaha, Evermos juga aktif berkontribusi dalam membantu masyarakat terdampak PHK melalui berbagai program pemberdayaan," papar dia.

Tidak hanya itu, Kolaborasi strategis Evermos dengan International Labour Organization (ILO) telah menghasilkan inisiatif seperti Workshop Digitalisasi Usaha, yang sukses dilaksanakan di berbagai kota, termasuk Sukabumi dan Bekasi pada tahun 2023 hingga 2024, dan akan berlanjut di tahun 2025 ini.

"Melalui program ini, Evermos memberikan pelatihan keterampilan digital dan wirausaha kepada para pekerja yang kehilangan pekerjaan, dengan membuka jalan bagi mereka untuk bangkit melalui bisnis online," ujar dia.

Dalam dua minggu pertama, program ini berhasil mencatatkan omzet lebih dari Rp37 juta, dengan 107 peserta aktif yang kini telah memiliki sumber pendapatan baru.

"Keunggulan pendekatan Evermos tidak hanya terletak pada pelatihan teknis, tetapi juga pada pembangunan komunitas reseller yang berkelanjutan," kata dia.

Dengan lebih dari 2.100 komunitas aktif di seluruh Indonesia, para reseller mendapatkan dukungan, mentoring, dan akses sarana untuk membangun jaringan bisnis yang lebih luas.

Seperti diketahui, Evermos merupakan platform connected yang mendukung wirausahawan lokal untuk memulai serta mengembangkan usahanya melalui penyediaan jaringan distribusi di kota tier 2 dan 3, serta layanan commerce yang terintegrasi.

Selain itu, Evermos juga merupakan one-stop platform yang menawarkan layanan dukungan komprehensif untuk para wirausahawan, mulai dari pemilik brand lokal, reseller, hingga pro seller.

Didirikan di bulan November 2018, Evermos telah membangun jaringan connected commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia dengan lebih dari 1 juta penjual aktif di seluruh Indonesia dan 6,400 mitra UMKM.

Hingga saat ini Evermos telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti penghargaan Forbes Asia 100 to Watch di kawasan Asia Pasifik, penghargaan UN Women Indonesia Women Empowerment Principles (WEPs) 2022 & 2024, pemenang Nikkei Awards 2023, dan menjadi anggota jaringan global Endeavor Entrepreneur.

Evermos juga merupakan anggota World Economic Forum’s Global Innovators Community, sebuah grup khusus undangan dari perusahaan start-up dan scale-up paling menjanjikan di dunia yang berada di garis depan inovasi teknologi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya