Liputan6.com, Yogyakarta - Bayer Leverkusen memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan talenta-talenta sepak bola kelas dunia. Klub yang berbasis di kota industri Leverkusen ini telah menjadi tempat bernaung bagi sejumlah pemain yang kemudian mencatatkan nama mereka dalam sejarah sepak bola dunia.
Selama bertahun-tahun, klub ini konsisten dalam menghadirkan permainan menarik di Bundesliga sambil terus melahirkan bintang-bintang baru. Dimulai dari era 1990-an hingga era modern, Bayer Leverkusen telah menjadi rumah bagi pemain-pemain legendaris seperti Michael Ballack hingga Toni Kroos.
Advertisement
Para pemain ini tidak hanya memberikan kontribusi besar bagi klub, tetapi juga berhasil mengukir prestasi gemilang setelah meninggalkan Die Werkself (Julukan Leverkusen). Kehadiran mereka di klub telah membantu membangun reputasi Leverkusen sebagai salah satu tempat terbaik untuk mengembangkan karier sepak bola. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima pemain top yang pernah membela Die Werkself:
Advertisement
Baca Juga
1. Son Heung-min
Son Heung-min memulai perjalanan kariernya di Eropa bersama Hamburger SV sebelum akhirnya bergabung dengan Bayer Leverkusen pada tahun 2013. Selama dua musim berseragam Die Werkself, penyerang asal Korea Selatan ini menunjukkan kemampuan luar biasanya dengan mencetak 29 gol dan memberikan 11 assist dalam 87 penampilannya di berbagai kompetisi.
Performanya yang impresif bersama Leverkusen menarik perhatian klub-klub besar Eropa, hingga akhirnya Tottenham Hotspur berhasil mendapatkan tanda tangannya pada tahun 2015. Di Tottenham, Son semakin mengembangkan potensinya dan menjadi salah satu pemain paling diandalkan klub asal London Utara tersebut.
Kemampuannya mengolah bola, kecepatan, dan ketajaman di depan gawang membuatnya menjadi salah satu penyerang paling ditakuti di Liga Primer Inggris. Bersama Spurs, Son telah mencatatkan berbagai rekor, termasuk menjadi pemain Asia pertama yang mencetak 100 gol di Liga Primer Inggris.
2. Toni Kroos
Toni Kroos bergabung dengan Bayer Leverkusen pada musim 2009-2010 melalui status pemain pinjaman dari Bayern Munchen. Meskipun hanya semusim berseragam Die Werkself, gelandang asal Jerman ini mampu menunjukkan kualitas permainannya yang brilian dan menjadi salah satu pemain kunci dalam skema tim.
Masa peminjamannya di Leverkusen menjadi periode penting dalam perkembangan kariernya sebagai pemain muda yang berbakat. Setelah masa peminjamannya berakhir, Kroos kembali ke Bayern München dan semakin mengasah kemampuannya hingga menarik perhatian Real Madrid.
Pada tahun 2015, Los Blancos berhasil mendapatkan jasanya dan sejak saat itu Kroos menjadi pilar penting dalam kesuksesan klub. Prestasi terbesarnya bersama Madrid adalah memenangkan tiga gelar Liga Champions UEFA secara beruntun pada tahun 2016, 2017, dan 2018.
3. Chicharito
Javier Chicharito Hernandez memulai perjalanan kariernya di Eropa bersama AS Monaco dan akhirnya dibeli oleh Manchester United. Di Old Trafford (Kandang MU) ia menunjukkan bakatnya sebagai penyerang yang berbahaya dan cerdas dalam mencari posisi.
Karakteristiknya yang unik dalam membaca pergerakan lawan dan kemampuannya berada di posisi yang tepat membuatnya dijuluki sebagai salah satu penyerang paling cerdik di Eropa. Kecerdasannya dalam mengeksekusi peluang menjadi ciri khas yang membuatnya dikenal di kancah sepak bola internasional.
Setelah masa gemilangnya di Manchester United, Chicharito bergabung dengan Real Madrid meski hanya satu musim. Pada 2015 Bayer Leverkusen tertarik untuk memboyong pemain asal Meksiko tersebut.
Pada musim 2015-2017 ia kembali membuktikan ketajamannya sebagai seorang penyerang. Selama dua musim berseragam Die Werkself, striker asal Meksiko ini mencatatkan statistik dengan mencetak 39 gol dan memberikan 9 assist dalam 76 penampilannya di berbagai kompetisi.
Michael Ballack
4. Michael Ballack
Michael Ballack menjadi salah satu legenda terbesar yang pernah mengenakan seragam Bayer Leverkusen dalam dua periode berbeda, yaitu pada musim 1999-2002 dan 2010-2012. Sebagai seorang gelandang dengan kemampuan lengkap, Ballack menunjukkan kualitasnya baik dalam aspek bertahan maupun menyerang.
Kepemimpinannya di lapangan dan kemampuan teknisnya yang tinggi membuatnya menjadi panutan bagi rekan-rekan setimnya. Di periode pertamanya bersama Die Werkself, Ballack tampil sebagai motor utama tim yang nyaris memenangkan treble pada musim 2001/2002, meski akhirnya harus puas menjadi runner-up di Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions UEFA.
Ketika kembali ke Leverkusen pada periode kedua di penghujung kariernya, ia masih mampu menunjukkan kelasnya sebagai pemain tengah yang berpengaruh. Kontribusinya yang besar terhadap klub, baik dari segi permainan maupun kepemimpinan, menjadikan Ballack sebagai salah satu ikon paling dicintai dalam sejarah Bayer Leverkusen.
5. Daniel Carvajal
Dani Carvajal memulai petualangan profesionalnya di Bayer Leverkusen sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid pada musim 2012-2013. Selama satu musim berseragam Die Werkself, bek kanan asal Spanyol ini menunjukkan potensi besarnya dengan tampil konsisten dan meyakinkan di berbagai pertandingan.
Performanya yang impresif di Bundesliga membuktikan bahwa ia siap untuk kembali ke klub asalnya dan bersaing di level tertinggi. Setelah masa pinjamannya berakhir, Carvajal kembali ke Real Madrid dan langsung menjadi pilihan utama di posisi bek kanan.
Keputusan Madrid untuk memulangkannya terbukti tepat, karena Carvajal menjadi salah satu pemain kunci dalam era keemasan klub. Prestasi terbesarnya bersama Los Blancos adalah menjuarai Liga Champions UEFA sebanyak enam kali pada tahun 2014, 2016, 2017, 2018, 2022, dan 2024.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement
