Liputan6.com, Kupang - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter, Rabu pagi (26/2/2025). Letusan tersebut berdampak pada penutupan Bandara Frans Seda Maumere.
"Untuk letusan hari ini itu mengakibatkan bandara Maumere close satu hari ini, ditutup," kata General Menejer Airnav Cabang Kupang, I Nyoman Oka Wirama kepada Liputan6.com, Rabu (26/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Nyoman, penutupan tersebut berdasarkan laporan dari pilot pesawat wings air yang terbang dari Maumere ke Kupang Rabu pagi yang sempat mencium bau belerang di ketinggian 5.000 kaki hingga 11.000 ribu kaki.
Advertisement
"Tadi juga ada laporan dari pesawat wings yang baru berangkat dari Maumere melaporkan bahwa di ketinggian lima ribu sampai sebelas ribu dia mencium bau belerang," ujar Nyoman.
Kendati demikian, ia memastikan Bandara lainnya di Pulau Flores dan Lembata masih tetap dibuka dan beroperasi seperti biasa. Sementara penerbangan yang sudah pasti dibatalkan adalah pesawat Wings Air dari Maumere ke Labuan Bajo.
"Yang batal adalah (pesawat) Wings route Labuan Bajo Maumere PP," kata Nyoman.
"Penutupan Bandara Fran Seda ini untuk menjaga keselamatan penerbangan," sambungnya.
Sebelumnya Pos Pengamatan melaporkan Gunung Lewotobi Laki-laki menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.500 meter.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 26 Februari 2025 pukul 06:41 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 4.084 m di atas permukaan laut)," kata ketua Pos Pemantau Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Herman Josef.*