Liputan6.com, Bandung - Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan yang penuh berkah, Ramadan juga menjadi momen untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Selama bulan ini, umat Islam menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri. Kemudian Ramadan dikenal istimewa dan memberikan semangat bagi umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Ramadan juga menjadi waktu di mana pintu-pintu rahmat dan ampunan dibuka seluas-luasnya. Umat Muslim percaya bahwa di bulan ini, pahala dari setiap ibadah dilipatgandakan sehingga banyak yang berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
Advertisement
Misalnya melaksanakan amalan baik seperti memperbanyak sedekah, membaca Al-Qur'an, dan menjalankan salat tarawih. Keistimewaan inilah yang membuat Ramadan selalu dinantikan setiap tahunnya.
Bulan puasa juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu. Dengan menahan lapar dan dahaga, umat Islam belajar untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Adapun puasa juga mengajarkan nilai kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung dan sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan makanan. Tidak hanya dalam aspek ibadah, Ramadan juga membawa suasana yang penuh kebersamaan.
Banyak keluarga dan teman yang berkumpul untuk berbuka puasa bersama, berbagi hidangan, serta saling menguatkan dalam menjalankan ibadah. Sementara itu, terdapat mitos dan fakta menarik yang umumnya diketahui masyarakat di bulan Ramadan.
Mitos dan Fakta Seputar Puasa Ramadan
1. Mandi Saat Puasa Bisa Membatalkan Puasa
Mandi ketika puasa sering menjadi mitos bahwa kegiatannya bisa membatalkan puasa. Namun, faktanya mandi tidak membatalkan puasa kecuali jika air sengaja masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung hingga ke tenggorokan.
Selain itu, penting diketahui bahwa mandi bisa menyegarkan tubuh dan membantu mengurangi rasa lemas saat berpuasa. Mandi juga membersihkan tubuh yang termasuk dalam kebersihan diri.
2. Menelan Ludah Bisa Membatalkan Puasa
Menelan ludah sering dijadikan mitos membatalkan puasa untuk banyak orang terutama anak-anak. Namun faktanya, ludah adalah cairan alami yang diproduksi oleh tubuh sehingga tidak termasuk hal yang membatalkan.
Namun, penting dipahami jika seseorang sengaja mengumpulkan ludah lalu menelannya dalam jumlah banyak itu bisa dianggap sebagai tindakan yang disengaja dan bisa membatalkan puasa.
Advertisement
Selanjutnya
3. Berolahraga Saat Puasa Berbahaya
Menjalankan olahraga ketika bulan puasa paling sering dimitoskan berbahaya untuk dijalani. Faktanya berolahraga ketika puasa aman dan bagus untuk dilakukan asalkan kegiatannya dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Pilih olahraga yang ringan untuk dilaksanakan seperti berjalan kaki atau yoga dan waktu paling disarankan untuk berolahraga adalah menjelang berbuka atau setelah berbuka agar tubuh tetap terhidrasi.
4. Sahur Bisa Diganti dengan Makan Banyak di Malam Hari
Sahur diganti dengan makan banyak di malam hari adalah mitos yang umum terjadi di bulan Puasa. Namun, faktanya menjalankan sahur sangat dianjurkan karena memberikan energi untuk menjalani puasa seharian.
Selain itu, melewatkan sahur dapat menyebabkan tubuh lebih cepat lemas dan kurang fokus meskipun sudah makan banyak di malam sebelumnya.
Berikutnya
5. Puasa Membuat Tubuh Kekurangan Nutrisi
Puasa membuat tubuh kekurangan nutrisi merupakan mitos yang sangat salah dan tidak tepat. Pasalnya jika seseorang mengatur pola makan dengan baik saat sahur dan berbuka kebutuhan nutrisi tetap dapat terpenuhi.
Kemudian menjalankan puasa justru bisa memberikan manfaat kesehatan seperti detoksifikasi tubuh dan meningkatkan metabolisme.
6. Menggosok Gigi Saat Puasa Bisa Membatalkan Puasa
Menggosok gigi ketika menjalani puasa sering kali dinilai sebagai mitos untuk membatalkan puasa. Namun faktanya, menggosok gigi tidak membatalkan puasa, asalkan tidak ada pasta gigi atau air yang tertelan.
Adapun untuk menghindari hal tersebut dianjurkan dilakukan sebelum waktu imsak atau setelah berbuka untuk menghindari risiko tidak sengaja menelan sesuatu.
Advertisement
