Liputan6.com, Sukabumi - Atap masjid Al-Arsy di Kampung Cibatu, Desa Cibatu Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, tiba-tiba ambruk saat digunakan ibadah salat subuh oleh belasan warga.
Akibat kejadian masjid ambruk ini, dua orang warga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi karena mengalami luka berat. Kejadian ini berawal ketika Rabu (5/3/2025) pagi sekitar pukul 04.30 WIB, warga berdatangan ke masjid Al-Arsy untuk menunaikan salat subuh.
Saat selesai salat, tiba-tiba atap ambruk dan menimpa warga yang tengah berdzikir seusai salat subuh. Sumarwanto, selaku pengurus masjid Al-Arsy mengatakan, bahwa usia masjid tersebut baru 8 tahun yang dibangun oleh sebuah yayasan untuk warga.
Advertisement
“Memang dua hari sebelumnya itu sudah ada tanda-tanda, tanda-tandanya tuh di sebelah sini plafonnya sudah retak, kemudian tadi subuh itu takut ada kejadian yang tidak diinginkan baru di sebelah sana dipindahkan,” ujarnya.
Dia mengatakan, diduga pondasi atap yang terbuat dari baja ringan tak kuat menahan genting dari tanah liat yang menyebabkan ambruk.
Menurutnya, beberapa hari sebelumnya, bagian samping atap masjid lebih dulu ambruk, dan ia mengaku tak menyangka atap masjid akan ambruk seluruhnya, terlebih menjadi masjid terdekat yang dipakai ibadah saat Ramadan. Akibat kejadian ini dua orang warga terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapakan penangan medis.
“Iya (dipindahkan) ke tempat yang aman tapi bunyi retak tetap ada, nah setelah itu setelah selesai salat langsung mendadak ambruk, kurang lebih ada 19 atau 20 orang berikut anak-anak, ada yang luka dua itu di bawa ke rumah sakit, ya gak ngira bakal rubuh kesana dari sini disana masih bagus, iya langsung ambruk,” ungkapnya.
Satu Orang Luka Berat di Kepala
Kasi Trantib Kecamatan Cikembar, Andi mengatakan, dalam kejadian ini, dua orang jemaah menjadi korban yakni, Ros (50) mengalami luka ringan dan mendapat perawatan di klinik yang ada di wilayah Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah. Sementara, Dedin (60) mengalami luka berat di bagian kepala dan dada akibat tertimbun material bangunan.
“Pak Dedin ini sempat dibawa ke klinik, namun karena kondisinya cukup parah, ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi, untuk menjalani rontgen dan perawatan lebih lanjut,” ujar Andi.
Dia mengatakan, masjid ambruk ini dibangun sekitar lima tahun lalu oleh Baba Naafi dari Arab Saudi dengan dana swadaya masyarakat dan bantuan pihak ketiga.
“Dugaan sementara penyebab ambruknya bangunan masjid adalah karena struktur yang tidak mampu menahan beban, terutama setelah hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut,” ungkapnya.
Pihak Kecamatan Cikembar telah berkoordinasi dengan Muspika dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menangani situasi ini.
Selain fokus pada penanganan korban, masyarakat setempat juga berharap adanya bantuan segera untuk perbaikan masjid, mengingat pada bulan Ramadan ini, keberadaan masjid akan banyak digunakan untuk ibadah tarawih serta kegiatan keagamaan lainnya.
“Kami berharap ada bantuan secepatnya untuk perbaikan masjid agar bisa segera digunakan kembali,” tutupnya.
Advertisement
