Liputan6.com, Jakarta - Malam Lailatul Qadar, malam yang penuh keberkahan dan kemuliaan dalam Islam, dipercaya hadir di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Lebih tepatnya, malam ganjil (21, 23, 25, 27, atau 29), meskipun Allah SWT merahasiakan tanggal pastinya.
Umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah di sepuluh malam terakhir untuk meraih keberkahan malam tersebut. Amalan apa saja yang bisa dilakukan? Bagaimana cara meraih keberkahannya?
Baca Juga
Banyak amalan yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar, mulai dari shalat malam, membaca Al-Quran, berdoa, bersedekah, hingga i'tikaf.
Advertisement
Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh dengan meningkatkan intensitas ibadahnya di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Hadits-hadits sahih juga menekankan pentingnya memperbanyak amalan baik di waktu tersebut.
Tidak ada satu amalan spesifik yang menjamin keberhasilan meraih Lailatul Qadar. Yang terpenting adalah keikhlasan dan ketaatan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dengan niat yang tulus, setiap amalan yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di malam yang mulia ini. Semoga kita semua bisa mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar.
Amalan Utama di Malam Lailatul Qadar
Shalat Tarawih dan Witir menjadi amalan utama di bulan Ramadhan, begitu pula di sepuluh malam terakhir. Shalat tahajud, yang dilakukan di sepertiga malam terakhir, juga sangat dianjurkan. Selain itu, shalat qiyamul lail (shalat malam lainnya) juga dapat dilakukan untuk menambah kedekatan dengan Allah SWT. Jangan lupakan shalat Isya dan Subuh berjamaah yang memiliki keutamaan tersendiri.
Membaca Al-Quran dan berdoa merupakan amalan yang tak kalah penting. Perbanyaklah membaca Al-Quran, baik tadarus maupun tilawah. Panjatkan doa memohon ampunan, kebaikan dunia dan akhirat, serta hajat-hajat baik lainnya. Doa “Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni” (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, dan Engkau menyukai pengampunan, maka ampunilah aku) adalah salah satu doa yang dianjurkan.
Selain itu, perbanyaklah dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Membaca Doa Sayyidul Istigfar juga merupakan amalan yang sangat baik untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Bersedekah kepada orang yang membutuhkan juga termasuk amalan yang dianjurkan di malam Lailatul Qadar.
I'tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk beribadah, juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW sendiri sering melakukan i'tikaf di masjid. Namun, bagi yang tidak memungkinkan untuk i'tikaf di masjid, dapat melakukannya di rumah dengan menyediakan tempat khusus untuk beribadah.
Advertisement
Keutamaan I'tikaf dan Shalat Berjamaah
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Rasulullah SAW senantiasa beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan beliau bersabda, ‘Raihlah malam Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir.’” (HR Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan keutamaan i'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan dalam rangka mencari Lailatul Qadar.
Shalat berjamaah juga memiliki keutamaan dibandingkan shalat sendirian (munfarid), terutama di bulan Ramadhan. Keutamaan ini semakin berlipat ganda di sepuluh malam terakhir Ramadhan, termasuk malam Lailatul Qadar.
Selain amalan-amalan tersebut, berbuat baik kepada sesama manusia dan melakukan muhasabah diri serta bertaubat juga sangat dianjurkan. Jika memungkinkan, melaksanakan ibadah umrah di sepuluh malam terakhir Ramadhan juga memiliki keutamaan yang sangat besar.
Ingatlah, meskipun amalan-amalan di atas sangat dianjurkan, yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan ketaatan kepada Allah SWT. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan Lailatul Qadar dan ampunan-Nya.
Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan teknologi AI.
