Liputan6.com, Paris Produsen semen terbesar dunia Lafarge asal Perancis dan Holcim asal Swiss mempertimbangkan untuk merger yang akan membentuk nilai kapitalisasi pasar saham mencapai US$ 50 miliar.
Kedua manajemen sedang dalam pembicaraan untuk merger tersebut. Pembicaraan ini mungkin akan menarik European Competition Watchdogs. Oleh karena itu, pembicaraan merger ini akan sesuai prinsip penggabungan usaha.
Masing-masing manajemen perseroan menyatakan, hingga kini belum ada kesepakatan yang diraih. Akan tetapi, kedua perusahaan percaya penggabungan usaha akan saling melengkapi kebutuhan kedua grup. Demikian mengutip dari Reuters, yang ditulis Minggu (6/4/2014).
Advertisement
Pengabungan usaha ini akan menolong Lafarge dan Holcim untuk memotong biaya, utang, dan mengatasi lonjakan harga energi. Selain itu, kedua manajemen dapat mengatasi permintaan melemah yang telah menekan sektor ini sejak krisis ekonomi 2008.
Kesepakatan ini akan menarik perhatian European Competition Watchdogs, hal itu mengingat Lafarge dan Holcim akan memiliki posisi dominan di Eropa dan Amerika Serikat. Berdasarkan laporan surat kabar Prancis Le Figaro, penggabungan usaha ini akan membuat Holcim mengambilalih saham publik Lafarge.
Bila penggabungan usaha ini berhasil maka perusahaan hasil merger akan berbasis di Swiss, tetapi akan memiliki kantor pusat operasional di Swiss dan Prancis. Chief Executive Officer (CEO) Lafarge Bruno Lafont akan menjadi CEO dari perusahaan gabungan tersebut.
Menurut Fund Manager Clairinvest Ion-Marc Valahu, penggabungan usaha ini bagus untuk pasar. Saat ini terjadi kelebihan kapasitas, dan perusahaan membutuhkan konsolidasi untuk kinerja keuangannya.
Akan tetapi, penggabungan usaha ini akan membutuhkan waktu beberapa tahun. Hal itu mengingat Lafarge-Holcim akan memiliki posisi dominan. Saat ini Lafarge memiliki kekuatan pangsa pasar di Afria dan Timur Tengah.
Sementara itu, Holcim kuat di Amerika Latin. Kedua perusahaan ini juga memiliki kapasitas overlapping di sejumlah negara seperti Perancis, Jerman, Spanyol, Romania, Serbia dan Republik Czech.
Dengan adanya pengumuman rencana penggabungan usaha tersebut, kedua saham produsen semen ini melonjak. Saham Lafarge naik 8,9%, dan mencatatkan top gainer di indeks saham Perancis. Saham Holcim menguat 6,9%.
Grup Holcim asal Swiss ini telah melakukan ekspansi usaha di lebih dari 70 negara. Perusahaan yang mulai produksi pada 1912 ini telah mempekerjakan sekitar 71 ribu karyawan. Sementara itu, Lafarge memiliki 65 ribu pekerja di 64 negara.