Saham Intel Bawa Wall Street Menghijau

Harga saham Intel melonjak 6,8% menjadi US$ 29,87 per saham.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 14 Jun 2014, 04:47 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2014, 04:47 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup naik ditopang penguatan saham Intel dan kekhawatiran memanasnya situasi Irak yang bisa mengganggu pasokan minyak.

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (14/6/2014), indeks S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 1.936,15. Begitupun indeks Dow Jones Industrial Average juga ikut naik 41,55 poin atau 0,3 persen menjadi 16.775,74.  Sekitar 5,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS hari ini, angka ini 18 persen di bawah rata-rata tiga bulan.

Harga saham Intel melonjak 6,8 persen menjadi US$ 29,87 per saham setelah perusahaan itu menaikkan perkiraan pendapatan per kuartal II 2014. Tak hanya itu, Intel juga optimistis penjualan pada tahun ini akan meningkat untuk pertama kalinya sejak 2011, didukung permintaan komputer personal.

"Perusahaan-perusahaan besar seperti Intel memiliki cakupan geografis yang luas, sebuah berita positif dapat menjadi pertanda baik buat ekonomi dan mempengaruhi pasar," kata manajer portofolio Rochester, Lawrence Creatura

Tak hanya itu, memanasnya situasi di Irak sangat berisiko terhadap pasokan minyak dari negara diperkirakan akan menyediakan sekitar 60 persen dari pertumbuhan produksi negara OPEC.

"Ada banyak ketidakpastian yang mungkin terjadi seputar situasi di Irak," kata analis senior ekuitas Joe Bell.

Investor juga mengamati data untuk mengetahui kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Laporan kemarin pada klaim pengangguran dan penjualan ritel lebih rendah dari perkiraan.

Harga grosir di AS tak terduga jatuh pada bulan Mei, menunjukkan permintaan tidak cukup kuat untuk mendorong inflasi lebih dekat dengan target yang ditetapkan Bank Sentral AS atau Federal Reserve. (Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya