Bank Sentral Amerika Janji Pertahankan Bunga, Wall Street Menguat

Bank Sentral Amerika Serikat mengeluarkan sinyal untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Sep 2014, 03:49 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 03:49 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Meskipun pergerakan cukup volatile pada perdagangn Rabu sore (Kamis pagi waktu Jakarta), saham-saham di Amerika Serikat (Wall Street) mampu ditutup menguat. Penguatan tersebut dipicu oleh sentimen Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

Mengutip dari Reuters, Kamis (18/9/2014), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 24,88 poin atau 0,15 persen, ke level 17.156,85, Indeks S&P 500 naik 2,59 poin atau 0,13 persen, ke level 2.001,57 dan Indeks Nasdaq Composite melaju 9,43 poin atau 0,21 persen ke level 4.562,19.

Pada pertemuan yang berlangsung dalam dua hari ini, The Fed mengeluarkan sinyal untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol persen. langkah tersebut dilakukan untuk bisa menopang pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Analis Pasar Modal JPMorgan Private Bank di New Orleans, AS, Terry Dufrene menjelaskan, pejabat Bank Sentral Amerika menggunakan kata menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.

Oleh pelaku pasar, kata-kata tersebut diartikan dengan tidak ada langkah-langkah yang berarti atau Bank Sentral Amerika tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini.

"Tetapi memang dengan kenaikan Wall Street pada hari ini menunjukkan bahwa reaksi yang dilakukan oleh pelaku pasar merupakan reaksi yang antisipatif," jelasnya.

Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di Wall Street adalah Bank Of America yang naik 0,36 persen menjadi US$ 16,77, Petrobras yang naik 0,57 persen menjadi US$ 17,61 dan General Electric yang menguat 0,23 persen menjadi US$ 26,27. (Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya