IHSG Menguat, Lirik Enam Saham Pilihan

Analis menilai, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mendorong pelaku pasar mengakumulasi saham unggulan dan lapis kedua.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jan 2015, 07:27 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2015, 07:27 WIB
Ilustrasi IHSG 2
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal menguat di awal pekan perdagangan saham seiring ada aliran dana investor asing kembali masuk di akhir pekan lalu.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menilai, IHSG akan mulai kembali menanjak naik menuju level resistance 5.262 dan support terdekat di level 5.195. Jika mampu ditembus maka akan memperkuat pola kenaikan IHSG.

"Hari ini IHSG masih memiliki potensi melanjutkan kenaikan," ujar William dalam ulasannya, Senin (12/1/2015).

Hal senada dikatakan Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko. Pergerakan IHSG telah membuat pelaku pasar lebih percaya diri untuk melakukan akumulasi saham unggulan dan lapis kedua. Hal itu mendorong IHSG kembali menguat dalam jangka pendek.

"IHSG akan berada di level support 5.205-5.165-5.090 dan resistance 5.350-5.450," kata Yuganur.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG diproyeksi menguat di kisaran 5.205-5.251 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan empat saham untuk diakumulasi pelaku pasar. Empat saham itu antara lain PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sedangkan William memilih saham BBNI, PGAS, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk diakumulasi pelaku pasar. Pihaknya melihat koreksi minor dalam medium to long term uptren saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk melakukan posisi beli.

Yuganur merekomendasikan saham PGAS masuk di level pertama Rp 5.825, level kedua Rp 5.750, dan cut loss point Rp 5.700. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya