Bank Permata Bagikan Dividen Rp 116 Miliar

Sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis bank.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Apr 2015, 17:16 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2015, 17:16 WIB
Bank
Bank (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk (BNLI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham untuk laba usaha tahun buku 2014 sebesar Rp 116,37 miliar atau Rp 14 per saham. Jumlah tersebut mewakili 10,5 persen laba bersih perseroan pada tahun lalu.

"Sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis bank," ujar Direktur Utama Bank Permata Roy Arman Arfandy di Jakarta, Jumat (24/5/2015).

Dia menjelaskan, pendapatan operasional perseroan naik sebesar 10 persen menjadi Rp 7,42 triliun, didorong pendapatan berbasis biaya meski ada tekanan dari tingginya biaya pendanaan. "Laba operasional sebelum pencadangan naik 15 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp 3,22 triliun," lanjutnya.

Sebagai dampak dari penurunan kualitas aset dan kenaikan beban pencadangan kredit, laba bersih perseroan turun 8 persen (yoy) menjadi Rp 1,59 triliun. Kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 11 persen (yoy) menjadi Rp 131 triliun.

Pertumbuhan kredit ini didorong oleh bisnis UKM serta segmen local and middle market corporates yang di topang oleh Trade Finance dan produk-produk pinjaman.

Di tengah ketatnya persaingan untuk mendapatkan pendanaan dan turunnya permintaan akan kredit, Bank Permata berhasil mengelola likuiditasnya dengan mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11 persen yoy  yang memang sejalan dengan pertumbuhan kredit menjadi Rp 148 triliun.

"Dengan demikian, rasio LDR (loan to deposit) tetap stabil di level 89 persen. Sedangkan total aset kami naik 12 persen dibanding tahun lalu menjadi Rp 185 triliun," kata dia.

Bank Permata mampu mempertahankan tingkat permodalan yang kuat terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan mengakhiri periode dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 13,6 persen. Ekuitas tumbuh 21 persen yoy menjadi Rp 17,1 triliun pada akhir Desember 2014.

Selain itu, RUPST juga memberikan kebebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota dewan komisaris dan dewan direksi Bank Permata atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya