Laba Saratoga Melonjak 121% di Semester I

Adapun pendapatan perseroan pada periode ini mencapai Rp 2,3 triliun dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp 20 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Agu 2015, 19:44 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2015, 19:44 WIB
Ilustrasi Pantau Rupiah
Saratoga membukukan pendapatan Rp 2,3 triliun dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp 20 triliun di semester I.

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp 1,2 triliun pada semester I-2015. Angka ini tumbuh 121 persen dibandingkan semester I-2014 sebesar Rp 542 miliar.

Adapun pendapatan perseroan pada periode ini mencapai Rp 2,3 triliun dengan total nilai aktiva bersih sebesar Rp 20 triliun.

Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga akan terus memperkuat portofolio investasi, untuk memastikan kinerja perusahaan dapat bertumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Dalam situasi ekonomi yang melambat, Saratoga tetap menjalankan strategi untuk aktif menambah portofolio yang memiliki prospek dan nilai tambah optimal bagi perusahaan. Kami optimis melalui strategi investasi ini Saratoga akan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan bisnis secara positif,” kata Michael di Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Dia mengatakan, perolehan laba di semester I 2015 membuktikan ketahanan model bisnis perseroan secara berkelanjutan. Perseroan terus memperkuat portofolio investasi serta aktif mencari peluang usaha yang memiliki prospek tinggi, khususnya di  tiga sektor utama, yakni sektor sumber daya alam, infrastruktur dan konsumer.

Dia mengungkapkan, peningkatan laba bersih tersebut dipengaruhi pertumbuhan solid dari kinerja bisnis kilang minyak perseroan dan juga dari hasil reklasifikasi pada PT Merdeka Cooper Gold Tbk. (MDKA) dari metode ekuitas ke metode biaya karena efek dilusi pasca IPO Merdeka.

Cara kerja dari model bisnis Saratoga secara baik terefleksi pada hasil IPO Merdeka pada bulan Juni lalu, di mana perseoran fokus melakukan investasi di awal berdirinya Merdeka dan membantu mengembangkannya sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan potensi pertumbuhan yang ada.

Di sisi lain, penurunan pendapatan ADRO, MPMX dan TBIG berdampak pada menurunnya kontribusi perusahaan investee tersebut terhadap laba bersih Saratoga sebesar 51,4 persen menjadi Rp 244 miliar dibandingkan dengan Rp 501 miliar di tahun lalu.

Pada semester I 2015, sejumlah perusahaan investee Saratoga terus bertumbuh secara signifikan. Hal ini juga didukung dengan investasi pada bisnis baru sehingga memperkuat portofolio investasi Saratoga.(Dny/Nrm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya