Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan bursa Asia terimbas sentimen negatif dari bursa Amerika (Wall Street). Selain itu, pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu hasil rapat dari Bank Sentral Eropa yang akan berlangsung pada akhir pekan ini.
Mengutip Reuters, Rabu (21/10/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah tipis sebesar 0,07 persen. Bursa Australia juga kehilangan kekuatan sehingga turun 0,2 persen karena kehawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi China dan penurunan harga komoditas.
Menengok ke Wall Street, Indeks saham Dow Jones industri secara rata-rata turun 13,43 poin atau 0,08 persen ke 17.217,11. Sementara S&P kehilangan 2,89 poin atau 0,14 persen ke 2.030,77 dan Nasdaq composite juga menurun 24,50 poin atau 0,5 persen ke 4.8990,97.
Sebenarnya angka-angka ekonomi Amerika cukup positif dimana angka hunian mulai naik 6,5 persen pada September kemarin sehingga menyentuh level 1,21 juta unit, di atas konsensus pasar yang berada di level 1,15 juta unit.
Namun sentimen negatif di bursa AS lebih disebabkan karena ekpektasi pelaku pasar akan laporan keuangan perusahaan yang diperkirakan tidak menunjukkan hasil positif semua.
Sedangkan dari Eropa, kemungkinan besar Bank Sentral Eropa akan kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
"Konsensus dari para ekonom memperlihatkan bahwa Bank Sentral Eropa akan mengeluarkan kebijakan yang moderat, menyusul program quantitative easing yang sedang berlangsung saat ini" jelas Analis Citi Financial.
Pada perdagangan kemarin, bursa Asia juga merosot dipicu harga komoditas tertekan seiring pertumbuhan ekonomi China melambat. (Gdn/Zul)
Menunggu Rapat Bank Sentral Eropa, Bursa Asia Melemah
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah tipis sebesar 0,07 persen.
Diperbarui 21 Okt 2015, 08:49 WIBDiterbitkan 21 Okt 2015, 08:49 WIB
Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gus Baha Merasa Mbah Moen Masih Hidup, Begini Kisahnya
Mengenal Federal Open Market Committee (FOMC): Pengertian, Dampak, hingga Anggotanya
Tanda-Tanda Seseorang Mendapat Lailatul Qadar Menurut Buya Yahya
Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji, IPHI Dorong Pembentukan Komite Tetap Haji
Youtuber Kontroversial yang Dituntut Hukum Rilis Rekaman Suara Kim Sae Ron, Diklaim Sudah Menikah dan Aborsi
Tips Menjaga Kelembapan Kulit Selama Puasa Ramadan
Tips Mengelola Finansial Bareng Sahabat
Rossana Lima: Istri Patrick Kluivert, Sosok di Balik Kesuksesan Pelatih Timnas Indonesia
Bolehkah Tidur Lagi Setelah Sahur dan Salat Subuh? Panduan Hidup Sehat dan Berkah di Bulan Ramadan
Nekat! Dua Pemuda di Bandar Lampung Transaksi Narkoba di Depan Kantor Polisi
Cara Memperbaiki Baterai HP yang Cepat Habis: Panduan Lengkap
100 Kata-Kata Semangat Sahur Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan, Raih Lailatul Qadar