BEI Bidik Tambahan 2.000 Investor dari Pesta Reksa Dana 2016

BEI menargetkan investor ritel terutama ibu rumah tanggal, wiraswasta dan karya untuk pesta reksa dana 2016.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Jan 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 15:30 WIB
20160118-Bursa Efek Indonesia-Jakarta
Pengunjung melintas di bawah layar bertuliskan #investor tidak takut di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Self Regulatory Organization (SRO) menggelar acara Pesta Reksa Dana 2016 pada 27-30 Januari 2016 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). Acara itu untuk memperkenalkan produk serta mendorong masyarakat masuk ke pasar modal.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, acara tersebut bakal berlangsung pada pukul 08.30 sampai 18.00 WIB.

Pihaknya menargetkan 4.000 pengunjung atau 1.000 pengunjung setiap harinya dengan sasaran investor ritel khususnya ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, akademisi, profesional serta masyarakat umum.

Dari total pengunjung, pihaknya berharap separuhnya atau sebanyak 2.000 pengunjung akan masuk men‎jadi investor reksa dana.

"‎Kami targetkan 4.000 pengunjung, dengan tingkat  konversi bisa 50 persen, karena teman manager investasi (MI)  akan melakukan up sale selama acara‎," ujar dia di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Dia mengatakan, dalam acara tersebut akan diisi 40 stan dari perusahaan MI serta Bank Agen Penjual Reksa Dana, dan SRO. Pada acara tersebut juga diisi talk show dua kali sehari baik dari investor sampai MI.

"Target acara dari jumlah pengunjung tidak hanya 4.000, tapi berharap masyarakat  yang langsung berinteraksi MI dan membeli reksa dana. Kita tak bicara konteks NAB, tapi reksa dana produk pasar modal," ujar Nicky.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyampaikan, acara tersebut ingin mengubah konsep pemikiran masyarakat dari sebelumnya hanya menabung di bank ke investasi pasar modal.

Langkah tersebut diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian. Pihaknya juga ingin menyampaikan jika produk di pasar modal variatif tidak hanya saham.

"Kita ingin membangun awareness terhadap reksa dana, produk pasar modal beragam, ada equity atau saham. Masyarakat kita minta memiliki saham di pasar modal Indonesia. Ada surat utang ada obligasi korporasi, ada surat utang negara yang saat ini hampir semua dicatatkan di BEI kecuali surat utang yang sifatnya global," ujar Samsul. (Amd/Ahm)

    

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya