Relaksasi Margin Dorong Transaksi Pasar Modal

Menambah saham untuk transaksi margin sebagai insentif untuk mendorong transaksi di pasar modal.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Feb 2016, 14:29 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 14:29 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, IHSG menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sedang mengkaji penambahan saham yang bisa ditransaksikan melalui fasilitas margin. Langkah tersebut ditempuh untuk meningkatkan nilai transaksi saham.

Direktur ‎Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya  mengatakan, dengan memperbanyak transaksi saham margin maka pasar akan menjadi semakin agresif. Lantaran, 'kue' yang bisa ditransaksikan semakin banyak.

"‎Salah satunya akan memperlonggar beberapa kriteria margin, dan itu tugas kami Self Regulatory Organization (SRO) dan juga ada permintaan pelaku. Kita lihat memang insentif adalah jumlah saham yang difasilitasi margin lebih banyak. Kita lihat juga perusahaan yang tercatat layak ditransaksi secara margin‎," kata dia di Jakarta, Jumat (19/2/2016).

Alpino menerangkan, saat ini tercatat 109 anggota bursa (AB) yang aktif melakukan transaksi saham. Dari situ, terdapat 40 AB dengan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) antara Rp 25 miliar sampai Rp 50 miliar. Kemudian 45 AB dengan MKBD Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya, 24 AB dengan MKBD di atas Rp 250 miliar.

Dari situ, terdapat 73 AB yang memanfaatkan transaksi margin. Transaksi yang terjadi lewat transaksi margin saat ini sekitar Rp 4,5 triliun.

"Ada 70‎ AB itu fasilitas margin bisa bertambah, tapi sampai saat ini populasi bursa emang segitu, dari jumlah 109 AB yang memberikan fasilitas margin 73 AB sudah memberikan fasilitas margin keadaan nasabahnya sekitar 70 persen itu peta MKBD. Artinya kue ini atau produk financing menarik," jelas dia.

Alpino menuturkan, selain transaksi margin, BEI berupaya menambah produk yang diperdagangkan. Dengan begitu, AB semakin semangat untuk transaksi, imbasnya mereka berupaya untuk menambah modal.

"Contoh, baru soft launching derivatif sekarang tinggal siapkan sistemnya untuk derivatif. Itu mereka harus bisa jemput bola. Banyak investor sudah berminat, tapi anggota bursa belum siap karena siapkan sistemnya. Tapi SRO siap satu langkah di depan, kita sudah multi market baik equity maupun derivatif sudah bisa diperdagangkan sistem sudah tersedia, AB jemput bola. Otomatis mereka akan inject dana, untuk meningkatkan MKBD mereka akan kompetisi secara sehat," jelas Alpino.

Seperti diketahui transaksi marjin merupakan fasilitas yang diberikan kepada investor untuk membeli saham dengan nilai lebih besar dari modal. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya