Bursa Asia Tergelincir Mengekor Wall Street

Turunnya bursa Asia juga terkena imbas dari penurunan harga minyak dunia dan menguatnya mata uang yen pada ekuitas Jepang.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 24 Feb 2016, 08:40 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 08:40 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pengunjung melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia jatuh pada pembukaan perdagangan Rabu (24/2/2016). Ini mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat, Wall Street yang juga menurun.

Turunnya bursa Asia juga terkena imbas dari penurunan harga minyak dunia dan menguatnya mata uang yen pada ekuitas Jepang.

Dilansir dari Bloomberg, pada pukul 09.00 waktu setempat, indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,6 persen ke level 119.65 di Tokyo, menambah penurunan di 2016 menjadi 9,4 persen. Saham-saham material jiuga mengalami kerugian pada pembukaan perdagangan hari ini.

 

Indeks Topix Jepang jatuh 1,4 persen setelah yen menguat 0,7 persen melawan dolar pada Selasa lalu. Minyak mentah juga turun 4,6 persen di New York pada penutupan kemarin setelah Menteri Perminyakan Iran ikut rencana Arab Saudi dan Rusia untuk mengunci produksi pada Januari.

"Sementara pasar saham, telah reli sedikit belakangan ini. Bukti sejauh ini menunjukkan pada investor untuk menghindari risiko," ujar analis di CMC Market Ric Spooner.

Indeks saham Korea Kospi turun 0,3 persen. Sementara indeks Australia S&P/ASX 200 juga kehilangan 1,2 persen setelah BHP Billiton Ltd anjlok 5,6 persen menuju ke penurunan terbesar sejak November. Indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,4 persen.

Kemudian indeks Hang Seng Hong Kong dan Hang Seng China Enterprise naik 0,1 persen pada kebanyakan perdagangan, sementara kontrak pada PTSE China A50 Indeks tergelincir 0,2 persen. Shanghai Composite Indeks jatuh paling besar di perdagangan dalam 3 minggu terakhir. (Zul/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya