Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di awal bulan Maret ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 01 Mar 2016, 16:18 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2016, 16:18 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Suasana galeri Bursa Efek Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau di awal bulan Maret ini. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 200 miliar

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (1/3/2016), IHSG naik 9,02 poin atau 0,19 persen ke level 4.779,98. Indeks saham LQ45 menguat 0,29 persen ke level 837,14.

Ada sebanyak 146 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 126 saham berada di zona merah sehingga menahan penguatan IHSG ke angka yang lebih besar. Di luar itu, 97 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada dilevel tertinggi 4.781,25 dan terendah 4.758,88.

 

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 221.261 kali dengan volume perdagangan 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,6 triliun.

Investor asing pun mencatatkan aksi beli mencapai Rp 200 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 200 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan yang turun 1,45 persen dan perdagangan yang melemah 0,91 persen. Sektor saham yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor aneka industri yang naik 2,48 persen, disusul sektor saham pertambangan yang naik 1,72 persen.

Ada pun saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham NIKL naik 34,62 persen ke level harga Rp 70 per saham, saham IPOL mendaki 23,19 persen ke level Rp 85 per saham, saham NAGA mendaki 21,11 persen ke level harga Rp 218

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SMMT susut 10 persen ke level Rp 54 per saham, saham TRIM melemah 9,84 persen ke level Rp 55 per saham, dan saham INRU tergelincir 9,71 persen ke level Rp 316 per saham.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya