Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti bursa saham global positif, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berbalik arah ke zona hijau pada awal sesi perdagangan saham. Penguatan IHSG juga ditopang dari wall street berada di zona positif.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (3/5/2016), IHSG naik 10,65 poin atau 0,22 persen ke level 4.818.97. Indeks saham LQ45 mendaki 0,32 persen ke level 829,24. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Baca Juga
Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 12,43 poin atau 0,25 persen ke level 4.820,75. Indeks saham LQ45 menguat 0,31 persen ke level 829,15. Seluruh indeks saham acuan pun kompak menghijau.
Advertisement
Pada awal sesi perdagangan saham Selasa pekan ini, ada sebanyak 88 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 25 saham melemah dan 58 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.822,78 dan terendah 4.817,03.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.836 kali dengan volume perdagangan saham 86,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 105,6 miliar.
Investor masih melakukan aksi jual di tengah IHSG menghijau. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 11 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri melemah 0,91 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Kemudian sektor saham perdaganan dan manufaktur masing-masing tergelincir 0,10 persen.
Sektor saham keuangan menguat 0,62 persen, dan membukukan penguatan terbesar, kemudian disusul sektor saham konstruksi naik 0,44 persen, dan sektor saham industri dasar naik 0,36 persen.
Saham-saham yang menggerakkan indeks saham dan alami penguatan antara lain saham BBNI mendaki 1,11 persen ke level Rp 4.540 per saham, saham LPKR menanjak 1 persen ke level Rp 1.015 per saham, dan saham PGAS naik 1,2 persen ke level Rp 2.540 per saham.
Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham TINS melemah 1,34 persen ke level Rp 6.625 per saham, saham SMCB merosot 2,79 persen ke level Rp 1.045 per saham, dan saham ASGR susut 1,48 persen ke level Rp 2.000 per saham.
Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.145. Pada Selasa pagi, bursa saham Asia bervariasi.
Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,2 persen ke level 20.813,91, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,19 persen ke level 1.981,96, indeks saham Shanghai menanjak 0,67 persen ke level 2.957,90, indeks saham Singapura susut 0,76 persen ke level 2.817,03, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,88 persen ke level 8.304,50.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas dengan volume tipis namun berpeluang menguat setelah kemari di level support 4.780 berhasil bertahan.
Sejumlah saham sektoral unggulan yang terkoreksi dalam beberapa sesi perdagangan terakhir berpeluang menguat secara teknikal. Dari kawasan Asia, sentimen pasar akan dipicu data manufaktur China versi Caixin yang diperkirakan di angka indeks 49,8 naik dari bulan sebelumnya 49,7. "IHSG bergerak di level support 4.780 dan resistance di 4.820," ujar dia. (Ahm/Ndw)