Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024.
Mengutip CNBC, Selasa (31/12/2024), indeks Dow Jones melemah 418,48 poin atau 0,97 persen ke posisi 42.573,73. Indeks S&P 500 terpangkas 1,07 persen ke posisi 5.906,94. Indeks Nasdaq susut 1,19 persen ke posisi 19.486,78.
Baca Juga
Bursa saham AS bergejolak sepanjang hari. Bahkan indeks Dow Jones turun lebih dari 700 poin pada posisi terendah dalams esi perdagangan. Tidak ada katalis berita yang jelas sehingga mendorong koreksi pada perdagangan Senin, 30 Desember 2024. Selain itu, perdagangan juga akan ringat mengingat waktu perdagangan yang singkat.
Advertisement
Rata-rata indeks utama menuju akhir tahun hampir mencapai level rekor. Indeks S&P500 dan Dow Jones masing-masing naik 24 persen dan 13, dan berada di jalur menuju tahun terbaik sejak 2021. Indeks Nasdaq telah menguat hampir 30 persen pada 2024, dan berada di jalur positif untuk kuartalan terpanjang sejak 2021.
Namun, beberapa kekhawatiran telah meningkat seiring pasar mungkin kehilangan momentum seiring aksi ambil untung akhir tahun. Hal ini setelah rata-rata indeks saham acuan catat koreksi.
Saham teknologi besar kembali melemah pada awal pekan ini. Saham Tesla turun 3,3 persen dan saham Meta Platforms tergelincir 1,4 persen. Saham Nvidia naik 0,4 persen sehingga menahan koreksi.
“Saya benar-benar berpikir kita akan berhenti sejenak tahun depan,” ujar Ekonom WisdomTree, Jeremy Siegel.
Ia prediksi bursa saham akan merosot pada 2025. Indeks S&P500 akan susu 10 persen. “Kekuatan utama untuk mendorong hal-hal naik, saya pikir sudah terbentuk,”
Selain itu, perdagangan di pasar obligasi juga dapat berkontribusi terhadap koreksi saham teknologi. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun diperdagangkan di atas 4,6 persen pekan lalu, meski turun pada Senin.
Investor Dinilai Tak Perlu Khawatir
Investor berharap saham akan menemukan pijakannya lagi dan memicu apa yang dikenal sebagai reli Sinterklas. Fenomena ini mengacu pada pasar yang naik ke lima hari perdagangan terakhir dalam satu tahun kalender dan dua hari pertama pada Januari. S&P 500 telah menghasilkan pengembalian rata-rata 1,3 persen selama periode ini sejak 1950, menurut LPL Financial.
Sebaliknya, S&P 500 kini telah turun lebih dari 1 persen di masing-masing dari dua sesi perdagangan terakhir. Ini adalah pertama kalinya hal itu terjadi dua kali dalam lima hari kerja terakhir tahun ini sejak setidaknya tahun 1952, menurut Bespoke Investment Group.
"Namun, investor tidak perlu terlalu khawatir tentang pelemahan akhir tahun, kata Analis Fundstrat, Tom Lee.
"Ini bukan lingkungan yang likuid karena kita berada di dua hari terakhir tahun ini," kata Lee.
"Anehnya, jika minggu terakhir Desember lemah, saya justru berpikir itu pertanda baik untuk pemulihan pada minggu pertama Januari,” ia menambahkan.
Hari-hari mendatang adalah periode yang ringan untuk data ekonomi, dengan pasar tutup pada Rabu untuk memperingati Hari Tahun Baru. Indeks manajer pembelian Chicago untuk Desember gagal memenuhi ekspektasi pada hari Senin, yaitu sebesar 36,9. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan angka 42,2.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 30 Desember 2024
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (30/12/2024). Bursa saham Asia Pasifik beragam setelah wall street melemah pada Jumat, 27 Desember 2024.
Mengutip CNBC, indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,22 persen hingga ditutup ke posisi 2.399,49. Indeks Kospi melemah terjadi setelah Korea Selatan bergulat pada kekacauan politik dan data industri yang suram di antara hal-hal lainnya. Akan tetapi, indeks Kosdaq naik 1,83 persen dan ditutup ke posisi 678,19.
Selain itu, Korea Selatan alami kecelakaan pesawat paling mematikan pada Minggu, 29 Desember 2024 yang merenggut 179 nyawa saat pesawat Jeju Air menabrak tembok di Bandara Internasional Muan.
Selain itu, Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok telah memerintahkan pemeriksaan keselamatan yang mendesak terhadap sistem operasi maskapai di Korea Selatan.
Sementara itu, saham Jeju Air mencapai titik terendah sepanjang masa pada Senin, 30 Desember 2024 menurut data FactSet ditutup turun 8,65 persen.
Saham maskapai Korea Selatan lainnya bergejolak. Saham Korean Air turun 3 persen, saham maskapai penerbangan murah T’way Air dan Jin Air turun masing-masing 3,23 persen dan 2,83 persen. Saham Air Busan naik lebih dari 3,14 persen.
Selain itu, produksi industri Korea Selatan kontraksi 0,7 persen secara bulanan pada November, lebih besar dari penurunan 0,4 persen yang diperkirakan oleh Reuters.
Secara tahunan, produksi industri naik 0,1 persen lebih kecil dari harapan Reuters sebesar 0,4 persen. Ini dibandingkan dengan pembacaan pada Oktober sebesar 6,3 persen.
Parlemen Korea Selatan pada 27 Desember memberikan suara untuk memakzulkan penjabat Presiden Han Duck-soo, tidak lama setelah Yoon dimakzulkan sebagai akibat dari dekrit darurat militer yang singkat yang menjerumuskan negara itu ke dalam kekacauan politik.
Indeks Saham Lainnya
Badan investigasi Korea Selatan pada Senin, 30 Desember 2024 dilaporkan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Yoon.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,96 persen hingga ditutup ke level 39.894,54. Indeks Topix merosot 0,60 persen hingga ditutup ke level 2.784,92.
Aktivitas pabrik Jepang alami kontraksi pada tingkat yang lebih lambat pada Desember. Indeks manajer pembelian manufaktur Jepang dari au Jibun Bank naik menjadi 49,6 pada Desember, sedikit di atas angka November sebesar 49 dan menandai kontraksi terlemah dalam tiga bulan.
Namun, angka itu tetap di bawah ambang batas 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi. “Angka utama bergerak mendekati netral di tengah pengurangan yang lebih lemah dalam produksi dan penerimaan pesanan baru,” ujar Usamah Bhatti dari S&P Global Market Intelligence.
Di sisi lain, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,2 persen pada jam terakhir perdagangannya, indeks CSI 300 di China naik 0,45 persen hingga ditutup ke level 3.999,06. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,32 persen dan ditutup ke level 8.235.
Advertisement