The Fed Mau Naikkan Suku Bunga, Wall Street Melejit

Wall Street menguat menyambut pernyataan The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 28 Mei 2016, 04:32 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2016, 04:32 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street menguat menyambut pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen yang akan menaikkan suku bunga acuan dalam beberapa bulan ke depan.

Pernyataan Yellen sangat penting sebagai petunjuk bahwa ekonomi Amerika Serikat telah cukup membaik dan menumbuhkan harapan investor bahwa suku bunga acuan The Fed akan naik Juni atau Juli.  The Fed akan melakukan pertemuan selanjutnya pada 14-15 Juni 2016.

 

"Setelah pidato Yellen,  Harapan para trader soal kenaikan suku bunga pada Juni meningkat 34 persen, dari sebelumnya 30 persen," menurut CME Group seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/5/2016).

Pertumbuhan ekonomi AS dilaporkan melambat pada kuartal I 2016, namun pelemahannya tidak setajam prediksi para analis.

Semua sektor indeks S&P 500 naik, dengan sektor telekomunikasi dan keuangan cetak kenaikan terbesar.

Indeks Dow Jones industrial average naik 0,25 persen menjadi 17.873,22 poin dan S&P 500 menguat 0,43 persen menjadi 2.099,06. Indeks Nasdaq Composite naik 0,65 persen menjadi 4.933,51.

Sepanjang pekan ini, indeks  S&P 500 naik 2,3 persen dan Dow Jones menguat 2,1 persen, kinerja mingguan terbaik kedua sejak Maret.

Indeks Nasdaq naik 3,4 persen untuk minggu ini, hasil mingguan terbaik sejak Februari. Pada tahun ini, S&P 500 telah naik 2,7 persen.

Volume perdagangan saham sedikit tertahan menyambut libur panjang. Pasar saham AS ditutup pada Senin untuk memperingati Memorial Day.

Hanya 5,6 miliar saham berpindah tangan di Bursa AS, jauh di bawah 7,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

Harga saham perusahaan keamanan Cyber ​​Palo Alto (PANW.N) turun 12,36 persen setelah kerugian kuartalan yang lebih besar dari perkiraan.

GameStop (GME.N) turun 3,93 persen setelah peritel video game ini memperkirakan pendapatan lebih rendah dari perkiraan. (Ndw/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya