Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (APII) melakukan penawaran surat utang atau obligasi I dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun. Obligasi tersebut terbagi dalam tiga seri yakni seri A dengan tenor 5 tahun , seri B tenor 7 tahun, dan seri C tenor 10 tahun.
Untuk masing-masingnya, seri A tenor 5 tahun dengan kupon 8,5-8,75 persen. Kemudian seri B tenor 7 tahun dengan kupon 8,75-9 persen. Obligasi seri C tenor 10 tahun dengan kupon 9-9,25 persen.
Adapun obligasi ini mendapat rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, peringkat obligasi mencerminkan kondisi perseroan saat ini serta mencerminkan kondisi perseroan ke depannya.
Baca Juga
"Kami bangga karena dalam kesempatan ini kami mendapat rating bagus, triple A oleh dua lembaga. Indikasi baik, kinerja AP II sekarang. Masa depan AP II diyakini mempunyai satu value yang baik," kata dia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
Dia mengatakan, dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini sebanyak 92 persen untuk pengembangan Bandara Soekarno Hatta dan sisanya atau 8 persen untuk pengembangan bandara lain yang dikelola AP II.
Dia menambahkan, untuk pengembangan Bandara Soekarno Hatta sendiri membutuhkan dana sekitar Rp 4,7 triliun untuk kontruksi Terminal 3 Ultimate. Lalu, perseroan juga membutuhkan dana Rp 2 triliun untuk revitalisasi Terminal 1 dan 2.
"‎Investasi akan kita lakukan bagaimana melihat pergerakan Soekarno-Hatta sekarang,"‎ ujar dia.
Analis PT MNC Securities I Made Saputra menuturkan penawaran obligasi PT Angkasa Pura II cukup bagus lantaran sektor usahanya mendukung perhubungan. Sektor tersebut merupakan salah satu menarik dan merupakan emiten baru menerbitkan obligasi. "Ini juga dapat menjadi diversifikasi investasi bagi investor," ujar Made.
Ia menuturkan, penawaran obligasi tersebut juga akan mendapatkan sambutan positif investor. Penawaran bunga obligasi yang akan ditawarkan juga cukup menarik mengingat imbal hasil lebih tinggi dari surat utang negara (SUN)."SUN 10 tahun saja 7,8 persen. Jadi ada premium bunga," kata dia.
Sebagai informasi, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi ini PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara, PT Bank Mega bertindak sebagai wali amanat.
Masa penawaran awal (book building) dilakukan pada tanggal 3-14 Juni 2016. Pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diterima pada 23 Juni 2016. Untuk masa penawaran umum dilaksanakan pada 27 Juni 2016 dan distribusinya dilakukan pada 30 Juni 2016. Pencatatan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 1 Juli 2016. (Amd/Ahm)