IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.200-5.285 pada Kamis pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Jul 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 06:20 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham saham Kamis (21/7/2016). ‎

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin ditutup menguat 69,99 poin atau ke level 1,35 persen ke level 5.242.

Penguatan IHSG masih didorong oleh aksi beli investor asing yang tercatat Rp 860,67 miliar. Saham sektor konsumer dan perbankan mendorong penguatan IHSG. Selain itu, penguatan IHSG juga didorong oleh spekulasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga.

"Spekulasi investor terhadap keputusan kebijakan suku bunga yang menurut survei diturunkan 25 basis poin mampu mendorong kembali kepercayaan investor hingga IHSG berhasil break out resistance. Investor asing pun masih terlihat optimis dengan tercatat net buy Rp 860,67 miliar," jelas dia, Jakarta, Kamis (20/7/2016).

Sementara, Bursa Asia ditutup variatif. Bursa Hong Kong akhirnya mengalami penguatan yang sebelumnya mengalami koreksi. Lanjar memproyeksi, IHSG bergerak pada support ‎5.200 dan resistance 5.285.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, kekuatan kenaikan IHSG masih belum berkurang jelang rilis BI Rate.

"IHSG masih terlihat memiliki potensi kenaikan yang cukup tinggi di level resistance 5.275 terlihat akan digapai dalam waktu mendatang selama level support 5.134 dapat terjaga kuat," ujar William.

Ia menambahkan, bila terjadi koreksi dalam pergerakan IHSG maka dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli saham.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif pada perdagangan saham hari ini. IHSG akan bergerakan pada level support 5.205 dan resistance 5.280.

Dalam riset Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PP Tbk (PTPP), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) untuk dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya