Apakah Menonton Film Dewasa Sholat Tidak Diterima? Simak 2 Pendapat Ulama

Menonton film dewasa hukumnya haram dalam Islam; sholat seseorang yang melihat aurat bisa tidak diterima, namun tobat dan niat baik kunci diterimanya ibadah.

oleh Laudia Tysara Diperbarui 09 Apr 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 09:00 WIB
trik youtube tanpa iklan
trik youtube tanpa iklan ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah menonton film dewasa berpengaruh pada diterimanya sholat? Pertanyaan ini penting bagi umat Muslim yang ingin menjaga kesucian ibadahnya. Menonton konten dewasa, atau yang lebih dikenal sebagai pornografi, merupakan perbuatan haram dalam Islam. Hal ini karena dapat memicu syahwat dan mengarah pada perbuatan maksiat lainnya.

Dampaknya pun bisa meluas, bahkan hingga pada diterimanya ibadah sholat. Banyak hadits yang membahas tentang pentingnya menjaga pandangan dan menghindari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa, termasuk menonton film dewasa.

Namun, perlu dipahami bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tobat yang tulus dan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan menjadi kunci utama agar ibadah kita diterima.

Memahami hukum menonton film dewasa dan dampaknya terhadap ibadah sholat sangat penting bagi setiap muslim, terutama bagi kaum muda yang lebih mudah terpapar konten-konten tersebut melalui internet. Kejelasan hukum ini akan membantu mereka untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan tetap fokus dalam menjalankan ibadah.

Banyak hadits yang menjelaskan tentang larangan melihat aurat dan menjaga pandangan. Hadits-hadits tersebut menekankan pentingnya menjaga kesucian hati dan pikiran dari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa. Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit menyatakan sholat pasti tidak diterima selama 40 hari setelah menonton film dewasa, namun perbuatan tersebut tetap merupakan dosa besar.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (9/4/2025).

Pendapat Pertama tentang Apakah Menonton Film Dewasa Sholat Tidak Diterima

Melansir dari Kitab Ruh As-Sunnah wa Ruh An-Nufus Almuth-mainnah karya Sanad Saidi Ahmad bin Idris RA Alhasani Almaghribi, terdapat hadits yang menyebutkan:

"قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : 'من نظر إلى عورة أخيه متعمدا لم يقبل الله له صلاة أربعين يوما ، ولم تستجب له دعوة أربعين صباحا' (أنظر ص : ٨٣ [كتاب روح السنة و روح النفوس المطمئنة لسند العارفين وقطب المحررين سيدي أحمد بن إدريس رضي الله عنه] مجموعة أحزاب و أوراد ورسائل ، تأليف و جمع قطب دائرة التقديس السيد أحمد بن إدريس الحسني المغربي من أكابر أولياء و علماء القرن الثالث عشر للهجرة المولود: ١١٧٢-١٢٥٣ هجرية)".

Artinya:

"Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa saja yang melihat aurat saudaranya (melihat gambar/film porno, dll) dengan sengaja, tidak diterima Allah Swt Sholatnya selama 40 hari, dan tidak diterima doanya selama 40 subuh (hari).'" Hadits ini menjelaskan konsekuensi dari sengaja melihat aurat orang lain, termasuk menonton film porno, yang dapat berdampak pada diterimanya sholat.

Hadits tersebut menekankan pentingnya menjaga pandangan dan menghindari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa. Menonton film dewasa termasuk dalam kategori tersebut karena dapat membangkitkan syahwat dan mengarah pada perbuatan maksiat lainnya.

Meskipun tidak ada dalil yang secara eksplisit menyatakan sholat pasti tidak diterima selama 40 hari, namun perbuatan tersebut tetap merupakan dosa besar yang perlu dihindari.

Namun, penting untuk diingat bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tobat yang tulus dan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan menjadi kunci utama agar ibadah kita diterima. Seorang muslim yang telah melakukan kesalahan, seperti menonton film dewasa, disarankan untuk segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah SWT, dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Kesimpulan dari pendapat pertama ini adalah bahwa meskipun hadits tersebut menyebutkan konsekuensi dari melihat aurat, penting untuk selalu bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Allah Maha Pengampun dan akan menerima tobat hamba-Nya yang tulus.

Pendapat Kedua tentang Apakah Menonton Film Dewasa Sholat Tidak Diterima

trik youtube
trik youtube ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber, menonton film dewasa atau konten pornografi termasuk perbuatan haram dalam Islam. Meskipun tidak ada ayat Al-Quran yang secara spesifik melarang menonton film dewasa, namun terdapat ayat-ayat yang menekankan pentingnya menjaga pandangan dan memelihara kesucian diri.

Salah satunya adalah Surat An-Nur ayat 30-31 yang memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk menahan pandangannya.

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur ayat 31)

Dalam konteks apakah menonton film dewasa menyebabkan sholat tidak diterima, pendapat ini lebih menekankan pada dosa besar yang dilakukan dan dampaknya terhadap spiritualitas seseorang. Menonton film dewasa dapat merusak kejernihan hati dan pikiran, sehingga dapat menghambat penerimaan ibadah sholat. Ibadah sholat yang khusyuk dan diterima Allah SWT membutuhkan hati yang bersih dan niat yang ikhlas.

Meskipun hadits yang menyebutkan sholat tidak diterima selama 40 hari setelah melihat aurat dianggap oleh sebagian kalangan sebagai hadits palsu ((maudhu') oleh sebagian kalangan karena perawinya, Harun, dianggap sebagai pembohong), esensi dari hadits tersebut tetap relevan. Hadits tersebut mengingatkan kita akan pentingnya menjaga pandangan dan menghindari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa.

Oleh karena itu, menonton film dewasa tetap merupakan perbuatan yang harus dihindari. Meskipun tidak ada jaminan pasti sholat tidak diterima, perbuatan tersebut dapat menghalangi penerimaan ibadah karena dapat merusak kejernihan hati dan pikiran.

Sebagai kesimpulan dari pendapat kedua, menonton film dewasa adalah perbuatan haram yang dapat berdampak negatif terhadap spiritualitas dan penerimaan ibadah. Menjaga pandangan dan menghindari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Dampak Buruk Menonton Film Dewasa dan Cara Mencegah dalam Islam

trik download video youtube
trik download video youtube ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Melansir dari berbagai sumber seperti antaranews.com dan Journal of Sexual Medicine, menonton film dewasa memiliki dampak buruk yang signifikan, baik secara fisik maupun mental. Berikut beberapa dampak buruk tersebut:

  1. Kecanduan: Menonton film dewasa dapat menimbulkan kecanduan yang sulit diatasi. Kecanduan ini dapat mengarah pada perilaku kompulsif dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Seseorang yang kecanduan akan sulit untuk berhenti menonton film dewasa, meskipun ia menyadari dampak buruknya. Hal ini dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan mental.

    Kecanduan ini juga dapat menyebabkan seseorang mengabaikan kewajibannya, termasuk ibadah sholat. Prioritas hidup menjadi terganggu dan fokus pada hal-hal yang positif menjadi berkurang. Oleh karena itu, menghindari menonton film dewasa sejak awal merupakan langkah pencegahan yang paling efektif.

  2. Kerusakan Moral dan Spiritual: Menonton film dewasa dapat merusak moral dan spiritualitas seseorang. Konten-konten yang ditampilkan seringkali tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan moralitas. Hal ini dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah terjerumus dalam perbuatan maksiat lainnya.

    Dampaknya terhadap sholat adalah hilangnya kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah. Hati yang kotor dan pikiran yang tercemar akan menghalangi penerimaan ibadah. Oleh karena itu, menjaga kesucian hati dan pikiran sangatlah penting dalam menjalankan ibadah sholat.

  3. Gangguan Kesehatan Mental: Menonton film dewasa dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Konten-konten yang ditampilkan seringkali tidak realistis dan dapat menimbulkan tekanan psikologis.

    Kondisi mental yang terganggu dapat mempengaruhi kualitas ibadah sholat. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental mungkin akan sulit untuk berkonsentrasi dan khusyuk dalam sholat. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sangatlah penting untuk menjalankan ibadah dengan baik.

  4. Masalah Hubungan: Menonton film dewasa dapat merusak hubungan interpersonal, terutama hubungan suami istri. Konten-konten yang ditampilkan seringkali menimbulkan ekspektasi yang tidak realistis dan dapat menyebabkan ketidakpuasan dalam hubungan seksual.

    Perilaku ini dapat menyebabkan jarak emosional dan konflik dalam rumah tangga. Kondisi ini tentu akan mengganggu kekhusyukan dalam beribadah, termasuk sholat. Oleh karena itu, menjaga keharmonisan hubungan sangatlah penting untuk menjalankan ibadah dengan baik.

  5. Zina Mata: Dalam Islam, menonton film dewasa dianggap sebagai zina mata, yaitu melihat sesuatu yang haram. Zina mata merupakan perbuatan dosa yang dapat mengurangi pahala ibadah dan bahkan dapat menghalangi penerimaan ibadah.

    Zina mata dapat menyebabkan seseorang terjerumus dalam perbuatan maksiat lainnya. Oleh karena itu, menjaga pandangan dan menghindari hal-hal yang dapat mengarah pada perbuatan dosa merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah sholat.

Untuk mencegah dampak buruk tersebut, umat Islam dianjurkan untuk selalu menjaga pandangan, menghindari konten-konten yang tidak bermanfaat, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya