Pound Jatuh, Bursa Asia Merosot

Mata uang Inggris pound sterling turun hampir 10 persen jelang akhir pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Okt 2016, 08:46 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 08:46 WIB
20150710-Pasar Saham Nikkei-Jepang2
Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar bursa Asia melemah setelah mata uang Inggris pound sterling mengguncang investor. Pound turun hampir 10 persen ke level US$ 1.1378.

Bursa Asia turun sekitar 0,2 persen. Indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,1 persen. Demikian juga indeks saham di Australia, Jepang dan Korea Selatan.

Penurunan mata uang Inggris telah pengaruhi bursa Asia. Penurunan hampir 10 persen tersebut terbesar sejak Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa atau disebut Brexit. "Mata uang Inggris terlihat seperti itu lantaran kesalahan Agloritma. Mengingat volume rendah di Asia," ujar Angus Nicholson, Analis IG Ltd seperti dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (7/10/2016).

Ia menambahkan, penurunan mata uang Inggris pound sterling itu mungkin dipicu dari laporan Presiden Prancis Hollande soal Brexit. The Financial Times melaporkan kalau Hollande menilai Inggris harus mendapatkan konsekuensi dari meninggalkan Uni Eropa.

Di pasar uang, dolar AS sentuh level tertinggi dalam dua bulan. Penguatan dolar AS itu juga menekan harga emas. Dolar AS diperdagangkan di kisaran 103,78 terhadap yen. Sedangkan euro berada di kisaran US$ 1.1125.

Sementara itu, harga emas sentuh level terendah dalam 3,5 bulan ke level US$ 1.250 per ounce. Perak turun lebih lebih dari 10 persen ke level US$ 17.1525 per ounce. (Ahm/Ndw)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya