Sektor Tambang Angkat IHSG 22 Poin

Investor asing masih melakukan aksi jual pada awal pekan ini sehingga beri sentimen negatif ke IHSG.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Des 2016, 16:19 WIB
Diterbitkan 05 Des 2016, 16:19 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini. Harga komoditas cenderung menguat dinilai menjadi sentimen positif.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (5/12/2016), IHSG naik 22,35 poin atau 0,43 persen ke level 5.268,30. Indeks saham LQ45 mendaki 0,52 persen ke level 885,17. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung menghijau.

Ada sebanyak 165 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 141 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.280,32 dan terendah 5.239,89.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 295.590 kali dengan volume perdagangan 9,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 610,26 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.439.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham konstruksi turun 0,10 persen dan sektor saham keuangan merosot 0,16 persen. Sektor saham tambang naik 2,29 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur mendaki 0,95 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 0,77 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HRUM menanjak 9,91 persen ke level Rp 2.440 per saham, saham PTBA menanjak 9,55 persen ke level Rp 13.475 per saham, dan saham MIDI mendaki 9,46 persen ke level Rp 810 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham NOBU tergelincir 5,56 persen ke level Rp 510 per saham, saham MBTO susut 4,4 persen ke level Rp 174 per saham, dan saham SMBR merosot 3,1 persen ke level Rp 2.500 per saham.

Bursa Asia pun cenderung variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,26 persen ke level 22.505,55, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,37 persen ke level 1.963,36, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,82 persen ke level 18.274, indeks saham Shanghai merosot 1,21 persen ke level 3.204, dan indeks saham Taiwan turun 0,31 persen ke level 9.160. Sedangkan indeks saham yang menguat indeks saham Singapura mendaki 0,74 persen ke level 2.941.

"Harga komoditas menguat berdampak terhadap saham-saham emiten yang berkaitan dengan komoditas termasuk batu bara. Ini menjadi sentimen positif untuk IHSG," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, aksi jual investor asing masih berlanjut. Hal ini jadi penekan IHSG pada awal pekan ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya