IHSG Berpotensi Melemah, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.070-5.170 pada Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2016, 07:20 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2016, 07:20 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berpeluang lanjutkan pelemahan  pada  perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Sentimen internal terutama pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan pengaruhi laju IHSG.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities  Satrio Utomo menuturkan, penutupan IHSG pada perdagangan kemarin tidak  begitu baik. IHSG turun 104 poin ke level 5.107 pada perdagangan Kamis 24 November 2016.

IHSG akan menguji level support 5.000. Satrio  menilai, tekanan IHSG  masih didominasi sentimen internal. Ketegangan  politik  dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung melemah menjadi beban buat IHSG menjelang  akhir pekan ini.

"Kita (bursa saham) lebih ketarik dari sentimen internal. Kalau globalnya tidak ada sentimen karena ada libur Thanksgiving," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (25/11/2016).

Satrio menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran  5.070-5.170 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya  Securities William Suryawijaya menuturkan,IHSG akan menguat asal level support terjaga baik di 5.088. Sedangkan  target level resistance 5.291.

"Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih memberikan tekanan terhadap pola gerak IHSG sedangkan komoditas masih topang penguatan IHSG," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, William memilih saham PT Gudang Garam  Tbk (GGRM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan Satrio menuturkan untuk lepas saham-saham bank lantaran masih ada tekanan di sektor bank. Sedangkan sektor saham perkebunan masih alami penguatan, Satrio mengatakan untuk beli sektor saham perkebunan. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya