Incar Dana Segar, Produsen Sari Roti Lepas 1,15 Miliar Saham

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk akan menggunakan dana rights issue untuk ekspansi.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Mei 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2017, 13:30 WIB
Ilustrasi pasar modal
Ilustrasi pasar modal

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), perusahaan bergerak di industri makanan ini berencana melakukan penawaran umum terbatas dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,15 miliar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/5/2017), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk akan melepas saham sebanyak-banyaknya 1,15 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Perseroan akan menggunakan dana rights issue untuk ekspansi dan modal kerja Perseroan. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan rights issue-nya akan terkena dilusi kepemilikan atas saham perseroan sebanyak-banyaknya 18,52 persen.

Manajemen perseroan meyakini kalau dana hasil rights issue ini dapat memaksimalkan potensi pengembangan usaha serta meningkatkan nilai tambah untuk pemegang saham perseroan.

Perseroan akan meminta restu pemegang saham untuk rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Juli 2017.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, saat investor eksekusi untuk rights issue emiten dapat memperhatikan harga rights issue, likuiditas saham dan penggunaan dananya. David menuturkan, dana hasil rights issue PT Nippon Indosari Tbk yang digunakan untuk ekspansi dan modal kerja dapat mendukung kinerja perseroan ke depan.

Apalagi, menurut David, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia cukup tinggi ditambah jumlah penduduk besar. Ini dapat menopang kinerja perseroan. Selain itu, perseroan juga memiliki jangkauan pasar lebih luas mengingat pemegang saham perseroan juga termasuk jaringan ritel luas di Indonesia.

"Ini menarij (rights issue). Pergerakan saham dilihat dari volume dan likuiditas not bad. Bila harga rights issue di bawah harga pasar maka investor bisa eksekusi," ujar David saat dihubungi Liputan6.com.

Ia pun merekomendasikan beli saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk untuk jangka panjang. Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa pekan ini, saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk stagnan di level harga Rp 1.530 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 171 kali dengan nilai transaksi Rp 19,3 miliar.

Pemegang saham perseroan antara lain PT Indoritel Makmur Internasional Tbk sebesar 31,50 persen, Bonlight Investments Ltd sebesar 25,12 persen, Pasco Shikishima Corporation sebesar 8,5 persen, Sojitz Corporation sebesar 4,25 persen dan masyarakat sebesar 30,62 persen.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya